Berita Malang Hari Ini

PPKM Dicabut, Tak Ada Perubahan Perkuliahan di Universitas Brawijaya

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Widodo PhD menyatakan menyatakan meski PPKM sudah dicabut, namun tak ada perubahan di perkuliahan.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Para pelari Napak Tilas Raden Wijaya 107 Km dari Trowulan Mojokerto-Kampus Universitas Brawijaya hadir di kegiatan puncak Lustrum ke XII di gedung Samantha Krida, Kamis (5/1/2023). 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Widodo PhD menyatakan menyatakan meski PPKM sudah dicabut, namun tak ada perubahan di perkuliahan.

Hal itu disampaikan pada wartawan usai kegiatan puncak Lustrum ke XII di gedung Samatha Krida, Kamis (5/1/2022). 

"Kalau aturan perkuliahan tidak ada perubahan. Selama ini kita juga sudah menerapkan perkuliahan luring dan hibrid sesuai dengan kondisi. Dan kita juga memanfaatkan teknologi yang ada untuk proses efisiensi dari pembelajaran, jadi tidak ada perubahan," kata Widodo.

Dikatakan, dengan pola hibrid dan dan luring atau full daring menyesuaikan kondisi masing-masing.

Di fakultas-fakultas juga ada yang memiliki smart class sejak mulai pandemi sebenarnya. Namun untuk persentasenya, ia tidak menjawab pasti.

"Tapi sudah sesuai dengan kebutuhan. Karena dengan beriring berakhirnya pandemi, maka sebenarnya kadang-kadang teknologi - teknologi informasi itu masih kita pertahankan untuk dimanfaatkan," jawab dia.

Hal ini dari belajar saat pandemi itu malah memberikan banyak insight pada UB agar segala sesuatu bisa dilaksanakan secara efisien.

Sedang tentang aturan memakai masker dan penerapan prokes akan ditentukan nanti di awal perkuliahan.

"Karena sekarang kebetulan mahasiswanya sudah libur," kata Rektor.  

Rektor UB juga menjelaskan tentang rencana 2023 dimana UB akan melakukan starting pengembangan the feature inovation dan  the feature science.

"Untuk infrastruktur kita  siapkan diantaranya adalah speed koneksi yang 100 gbps. Kemudian data center yang nanti akan diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas yang ada di UB," kata dia.

Untuk trial pertama adalah koneksi atau pengembangan database dari program kegiatan mahasiswa, membangun desa di 1.000 desa di Jawa Timur.

"Harapannya nanti data-datanya akan terisi secara instrumental. Sehingga akan menjadi basis data yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan manusia Indonesia dan juga pengembangan khususnya di Jawa Timur," jawab mantan Dekan FMIPA UB ini.

Sedang pencapaian 60 tahun UB, ia menyatakan harus meningkatkan kualitas. Disisi peringkat internasional masih di 800 besar dunia.

"Target kita masuk 500 besar dunia dalam waktu lima tahun ke depan," jawabnya. 

Ketua Lustrum XII- Dies Natalis ke-60 UB Prof Dr Unti Ludigdo menjelaskan tema Green Paradigm and Innovative Action for Sustainable Prosperity sebagai upaya mengejawantahkan visi UB untuk menjadi pelopor dan pembaharu dalam berbagai hal yang berbasis budaya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved