Berita Malang Hari Ini

Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung

Prodi Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran, UB membuat aplikasi bernama JKM atau Jejaring Kardiovaskuler Malang

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Benni Indo
Bentuk tampilan aplikasi JKM yang bisa diunduh warga untuk mendeteksi potensi sakit jantung. 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya membuat aplikasi bernama JKM atau Jejaring Kardiovaskuler Malang.

Perangkat lunak ini dibuat untuk merespon potensi tingginya pengidap penyakit jantung di Malang Raya.

Aplikasi tersebut dibuat untuk mendeteksi dini serangan jantung, gangguan irama jantung dan gagal jantung.

Aplikasi JKM bisa diunduh di play store. Siapapun bisa melakukan tes melalui aplikasi tersebut.

Pengguna akan menjawab seputar pertanyaan untuk mengetahui diagnosis penyakitnya. 

Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Muhammad Azhar Rosyidi mengungkapkan, aplikasi JKM sudah digunakan sebanyak 22.096 pengguna.

Dari jumlah tersebut terdeteksi 6.127 pengguna memiliki risiko tinggi penyakit jantung.

Deteksi awal itu membantu pengguna bisa lebih waspada terhadap serangan penyakit jantung.

Di sisi lain, aplikasi itu juga bisa merekomendasikan rumah sakit yang bisa dituju untuk pengobatan. 

Terdapat empat rumah sakit dengan layanan kateterisasi jantung sebagai rekomendasi rujukan pada pasien dengan sindroma koroner akut.

Empat rumah sakit tersebut terdiri atas RS UMM, RSI Aisyah Malang, RS Persada Hospital dan RSUD Saiful Anwar Malang. 

"Kami upayakan agar pasien jangan sampai terlambat mengetahui. Semakin banyak waktu terbuang maka akan banyak otot yang tidak berfungsi, mungkin orangnya bisa beraktivitas tapi geraknya sedikit saja, biasanya ada sumbatan atau plak di bagian dada, mudah capek, jalan sebentar sesak," katanya.

Berdasarkan informasi yang ia terima, pengidap penyakit jantung di wilayah Malang Raya cukup tinggi. Di RSUD Saiful Anwar Malang, rata-rata lima orang pasien pasang ring jantung setiap harinya. Sedangkan setiap tahunnya ada ribuan pasien yang memasang ring. 

Penduduk dengan penyakit jantung masih didominasi masyarakat berusia 40 tahun ke atas. Meski begitu, ada juga anak-anak yang menderita kelainan dan penyakit jantung bawaan.

Katanya, penyakit jantung bisa dicegah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat. Pola hidup bersih dan sehat itu harus rutin dilakukan dari muda hingga tua.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved