Berita Malang Hari Ini

Pertunjukan Barongsai Klenteng Eng An Kiong akan Hadir Kembali ke Publik

Sejumlah atlet barongsai berlatih di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang pada Rabu (18/1/2023) malam, sebelum tampil pada perayaan Imlek

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Benni Indo
Latihan barongsai di Klenteng Eng An Kiong sebelum pertunjukan memeriahkan Imlek 2023. 

Terdapat delapan elemen dasar tari barongsai yaitu shuijiao (tidur), dakai (membuka), wan (bermain), sousuo (pencarian), zhandou (berkelahi), chi (makan), gai (penutup), dan shuijiao (tidur).

Satu gerakan utama dalam tari barongsai yaitu lay see (singa memakan amplop yang berisi uang). 

Di atas amplop biasanya diberi sayuran selada air chai chin, bermakna sebagai hadiah untuk sang singa. Para atlet juga dituntut harus kuat kakinya.

Dijelaskan Iant yang telah bermain barongsai sejak 1998, pemain depan barongsai juga harus bisa loncat.

Sedangkan yang belakang harus memiliki ketahanan fisik karena terkadang mengangkat pemain depan.

Sedangkan pemain depan banyak memainkan jurus atau seni dari barongsai itu sendiri.

"Secara fisik yang belakang harus lebih kuat. Kalau yang depan itu seninya. Barongsai ini benda mati, jadi bagaimana caranya untuk menghidupkan ekspresinya. Pemain depan harus memiliki keahlian membuat barongsai gembira, takut, ataupun ragu-ragu. Itu pemain depan yang mengendalikan," katanya.

Para atlet dari Klenteng Eng An Kiong telah lama berlatih. Mereka juga mencatatkan prestasi hingga tingkat nasional.

Enam pasang di antaranya akan dipersiapkan untuk PON yang rencananya akan digelar di Aceh dan Sumut. 

Sabtu akhir pekan ini akan menjadi penampilan perdana mereka di hadapan publik. Setelah itu, mereka akan meladeni 28 permintaan pertunjukan dari masyarakat.

Permintaan yang cukup banyak setelah ada kebijakan pencabutan PPKM.

"Setelah PPKM dicabut, permintaa dari masyarakat banyak. Kami sampai kewalahan, selama sebulan ini ada 29 tempat penampilan di Kota Malang. Kalau yang di luar, tenaganya sudah tidak ada. Sempat ada permintaan Jember dan Surabaya," ujarnya.

Permintaan dari Kota Malang banyak berasal dari restoran, hotel, tempat rekreasi, sekolah, bahkan di tempa tinggal pribadi.

Adanya permintaan penampilan oleh masyarakat itu menjadi angin segar bagi para atlet. Mereka sangat antuasias menunggu tibanya hari penampilan.

"Kalau di luar Imlek biasanya ada permintaan saat acara 17 Agustusan. Kami juga pernah ditanggap acara keagamaan seperti Maulud Nabi ke sebuah pondok pesantren di Gondanglegi," ujar Iant.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved