Berita Kediri Hari Ini

Retorika Swasembada Beras Versi Menteri Pertanian, Impor Beras Versi Wakil Presiden

Menteri Pertanian Prof Dr Syahrul Yasin Limpo mengemudikan mesin Combine Harvester saat melakukan panen padi di Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupa

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli A
didik mashudi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemudikan mesin Combine Harvester saat melakukan panen padi di Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Kamis (9/2/2023). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Menjelang panen raya padi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui pemerintah mengintervensi pasar dengan impor beras dan mengedarkannya.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyodorkan retorika politik pangan dan swasembada beras.

Kepastian ihwal impor beras dikatakan Ma'ruf Amin ketika ditanya wartawan usai mengisi kuliah umum di Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Senin (6/2/2023).

"Memang harus ada langkah pemerintah. Memang ada kelangkaan pangan. Kami sudah menyiapkan beras. Itu beras impor dan sudah didistribusikan. Termasuk di Jatim," reaksi Wapres Ma'ruf saat ditanya soal kenaikan harga beras. 

Sementara, Syahrul Yasin Limpo mengajukan retorikanya saat melakukan panen padi secara simbols di hamparan sawah Desa Pehwetan Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Kamis (9/2/2023).

Yasin Limpo didampingi Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memanen padi pakai combine harvester.

Kunjungan Menteri Pertanian di Desa Pehwetan diwarnai hujan yang mengguyur sawah lokasi panen. Meski hujan mengguyur Menteri Pertanian tetap melakukan panen dengan mengenakan jas hujan. 

Yasin Limpo terlihat sudah terampil mengemudikan mesin pemanen sehingga tidak canggung lagi saat berbelok di lahan persawahan.

Kegiatan panen padi dihadiri ratusan para petani dan perwakilan kelompok tani di Kabupaten Kediri. Total lahan sawah yang akan mulai masa panen pada pekan depan luasnya mencapai 150 hektare.

Berikut ini retorika Yasin Limpo di depan kaum tani.

Dia berkata, pertanian sangat penting. Apalagi penduduk Indonesia saat ini jumlahnya sudah mencapai 283 juta sehingga kebutuhan pangannya harus tercukupi. 

"Pertanian kalau diurusin dengan baik akan menembus langit dan menjadi amal ibadah. Petani ini menjadi pahlawan bagi sejumlah orang," ungkapnya.

Menteri Pertanian juga kagum dengan luasnya hamparan lahan pertanian yang subur dan hijau di Kabupaten Kediri.

"Kalau bagus pertaniannya berarti Bupati dan Presidennya bagus. Kalau pertanian bagus tanda -tanda alam bijaksana pemimpinnya. Sebaliknya, pemimpin bisa baik kalau pertanian baik, karena rakyatnya kehidupan oke," ungkapnya. 

Menteri Pertanian juga mengingatkan supaya penggilingan padi juga dibuat yang lebih baik supaya beras yang diselip rendemen pecahnya tidak banyak. 

Apalagi Kabupaten Kediri termasuk salah satu daerah yang telah swasembada beras dan telah over stok. 

Selain itu pertanian juga membuka lapangan kerja. Mulai dari membawa bibit, menanam, memupuk dan panen membuka lapangan kerja.

"Begitu banyak lapangan kerja kalau pertanian jalan. Mau krisis atau tidak krisis tetap saja makan  dan pertanian menjadi motor ekonomi lainnya," ungkapnya.

Sementara Bupati Kediri mengingatkan, tiga pilar Forkopimcam yakni camat, Kapolsek dan Danramil di kecamatan juga harus akur guna menggerakkan para petani.

Sementara di tingkat desa, kades, Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus ikut memonitor pertanian di masing-masing desa.

Apalagi dari 1,7 juta penduduk Kabupaten Kediri, sebanyak 80 persen adalah petani serta 100 persen luas hamparan, 30 persen merupakan lahan pertanian

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved