Berita Blitar Hari Ini
Perintah Gubernur Jatim Pada Bupati Blitar Soal Rehabilitasi 20 Rumah Terdampak Ledakan Mercon
Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto, Pangdam Mayjend TNI Farid Makruf dan Gubernur Khofifah ke lokasi ledakan bahan petasan di Desa Karangbendo, Blitar.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi ledakan akibat racikan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Selasa (21/2/2023).
Bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf, Gubernur Khofifah juga sempat mengunjungi korban di RS Srengat Kabupaten Blitar.
Usai menjenguk korban dan meninjau lokasi ledakan petasan yang meluluhlantahkan sejumlah rumah dan menewaskan empat warga Blitar tersebut, Khofifah menyebutkan bahwa pihaknya sudah merumuskan solusi agar bisa membantu merehabilitasi bencana sosial tersebut.
“Saya sudah koordinasi dengan ibu bupati supaya kita bisa berikan rehabilitasi terhadap rumah rumah yang terdampak,” kata Khofifah.
Namun bantuan dan invervensi tidak bisa semerta-merta dilakukan. Melainkan, untuk bisa memberi intervensi dibutuhkan payung hukum.
Untuk itu, ia meminta Bupati Blitar untuk menerbitkan SK Tanggap Bencana Sosia sebagai payung hukum untuk memberikan intervensi baik dari pemprov maupun pemkab.
“Pada Ibu Bupati Blitar saya sampaikan agar buatkan SK Tanggap Darurat Bencana Sosial supaya ketika kita memberikan intervensi, ada payung hukumnya. Nanti kita akan sharing dari Provinsi dan Kabupaten Blitar,” tegasnya.
Payung hukum SK tersebut bisa dijadikan landasan untuk membantu para korban maupun merehabilitasi rumah-rumah terdampak Sebagai rehabilitasi.
Ia berharap SK tersebut segera diterbitkan sehingga tim bisa segera turun melakukan identifikasi. Dan setelah 14 hari masa tanggap darurat maka rekonstruksi bisa segera dilakukan.
“Kalau SK hari ini sudah, maka bisa dilakukan identifikasi. Artinya ya bisa segera. Karena tanggap darurat itu 14 hari. Baru setelah itu rekonstruksi,” tandasnya.
Setidaknya ada lebih dari 20 rumah dan 1 fasilitas umum (masjid) yang terdampak rusak ringan akibat ledakan yang berasal dari salah satu rumah warga tersebut.
Juga terdapat 1 rumah yang rata dengan tanah. Berdasarkan daya BPBD Prov Jatim, ledakan ini menelan 4 korban jiwa dan 23 korban luka-luka termasuk bayi berusia 4 bulan.
“Saya sudah koordinasikan juga dengan Ibu Bupati. Semua korban yang dirawat di rumah sakit Blitar tolong dalam coverage APBD Kabupaten. Sedangkan kalau ada yang butuh dirujuk ke RS Saiful Anwar atau RSUD Dr Soetomo, maka akan dicover APBD Pemprov Jatim,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan bantuan dampak bencana kepada 13 orang yang berada di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok serta 3 orang saat menjenguk di RS Srengat.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyatakan bahwa 3 korban yang kondisi tubuhnya tersebar kini sudah diidentifikasi.
Jelang Nataru, Petugas Gabungan Cek Bus dan Tes Urine Awak Bus di Terminal Kesamben Blitar |
![]() |
---|
Nyalakan Kompor untuk Produksi Tahu, Dapur Rumah Warga di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar Terbakar |
![]() |
---|
Bea Cukai Blitar Musnahkan Ratusan Ribu Rokok Ilegal dan Ratusan Liter Minuman Keras Ilegal |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Jalan Kenari Blitar, Korban Tewas Diseruduk Mobil Suzuki Swift |
![]() |
---|
Capaian Pendapatan Retribusi Pasar Disperindag Kabupaten Blitar Masih Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.