Kakak AGH Bantah Adiknya Terlibat, Padahal Bukti Digital Ada Rencana Penganiayaan dengan Mario Dandy

Kakak AGH bantah adiknya terlibat perencanaan penganiayaan David. Namun, keterangannya justru berbanding terbalik dengan bukti digital yang ada. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Instagram
Kakak AGH Bantah Adiknya Terlibat, Padahal Bukti Digital Ada Rencana Penganiayaan dengan Mario Dandy 

"MDS dan S sudah membicarakan hal ini. S berkata ke MDS, 'wah parah sih kalau gua jadi lu gua gak terima pukulin aja, parah tuh'," kata Ivana.

Ivana Yoan menerangkan bahwa AGH baru pertama kali bertemu Shane, dan sama sekali tidak membicarakan David Ozora.

Mereka lantas berangkat ke Lebak Bulus, berencana datang ke rumah David Ozora.

"Baru dikabarkan D sedang berada di rumah R di daerah pesanggrahan. mereka ke sana," kata Ivana Yoan.

Sesampainya di lokasi daerah Pesanggrahan, mereka bertiga sempat menunggu di trotoar.

"MDS dan S berusaha membuka tralis di belakang garasi, namun tidak berhasil, sampai akhirnya menunggu di teras depan," jelas Ivana.

Saat itu Mario Dandy meminjam handphone AGH untuk mengirim pesan pada David Ozora.

"Ngirim voice note isinya ajakan agar D turun. D sudah tahu ada MDS di situ. Karena voice note tersebut juga mengenalkan diri, 'halo ini gua Dandy', kemudian dia mengajak turun," katanya.

Isi voice note tersebut dari baik-baik sampai suara Dandy yang meninggi hingga menebar ancaman pada David.

"Awalnya baik-baik namun ada beberapa voice note yang akhirnya intonasi MDS meninggi, 'lu yang turun atau gua yang naik', kata-kata itu yang membuat D turun," jelas Ivana Yoan.

Ketika David keluar rumah, AGH langsung mengembalikan kartu pelajar pada David.

Mario Dandy Satriyo kemudian mengisyaratkan agar AGH dan Shane Lukas minggir.

"MDS isyarat bahasa tubuh untuk minggir karena dia ingin ngobrol baik-baik dengan D. Kemudian AGH mengambil minum di mobil. Ketika balik D sedang lama kondisi push up," kata Ivana Yoan.

Berdasar keterangan AGH, kata Ivana, sempat ada sekuriti yang patroli menghampiri mereka.

Namun Mario Dandy Satriyo kembali berbohong hingga satpam tersebut pergi.

"Ada satpam datang yang patroli, 'ada apa di sini ?', MDS jawab, 'ada cod pak', 'sudah ketemu orangnya?, MDS menjawab, 'sudah ketemu di rumah yang mobil merah'. kemudian satpam pergi. MDS menyuruh D melanjutkan push up," kata Ivana Yoan.

Mario Dandy Satriyo kemudian meminta Shane Lukas merekam aksinya.

Mario Dandy Satriyo, Shane Lukas dan AG rencanakan aniaya David Ozora (Tribunnews.com/Kompas.com)
"Yang merekam kejadian tersebut adalah S," katanya.

Ivana Yoan mengakui bahwa adiknya, AGH, memang sempat merekam penganiayaan David.

"Di akhir video S seperti megoper HP karena S ingin menghampiri korban, S ingin maju ke depan, makanya handphonenya diberikan ke AGH. AGH refleknya ya menerima saja karena dia syok," kata Ivana Yoan.

Barulah setelah ibu dari teman David teriak, AGH seakan tersadar dari syoknya.

"Suara seperti tertawa tidak ada yang tertawa dari pihak AGH dan sama sekali tidak menunjukan senang malah sebaliknya dia takut makanya dia mengalihkan pandangan, makanya diberikan HP dia terima-terima aja. Di detik akhir ibu saksi R, N, bertertiak. Setelah teriakan 'woy' AGH tersentak, dia tersadar dari freezenya itu, respon pertamanya yaitu mematikan HP tersebut," kata Ivana Yoan.

Ivana Yoan juga membantah soal kabar adiknya, AGH, melakukan selfiie di atas tubuh David Ozora. 

Menurutnya, AGH justru menopang kepala David di pangkuannya.

"AGH menopang kepala D di pangkuannya, tangan kirinya memagang tangan D. AGH menopang, dia membisikan pada D agar tenang mengatur napas." kata Ivana Yoan, kakak AGH.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved