Berita Malang Hari Ini

RSUD Karsa Husada Didorong Setara dengan Kualitas RS Luar Negeri

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi RSUD Karsa Husada Batu

|
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Benni Indo
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi RSUD Karsa Husada Batu yang terletak di Jl Ahmad Yani, No 11-13, Ngaglik, Kota Batu, Sabtu (25/3/2023). Peresmian dua gedung ini dalam rangka mewujudkan rumah sakit umum daerah yang representatif memberikan pelayanan kesehatan optimal dan prima kepada masyarakat. 

SURYAMALANG.COM |BATU - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi RSUD Karsa Husada Batu yang terletak di Jl Ahmad Yani, No 11-13, Ngaglik, Kota Batu, Sabtu (25/3/2023).

Peresmian dua gedung ini dalam rangka mewujudkan rumah sakit umum daerah yang representatif memberikan pelayanan kesehatan optimal dan prima kepada masyarakat.

Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim terus berikhtiar meningkatkan kualitas  pelayanan rumah sakit yang ada.

Tujuannya tak lain agar masyarakat bisa mendapatkan penguatan kualitas pelayanan yang lebih baik dan komprehensif.

Begitu pula dengan rumah sakit lainnya di Jatim, akan terus meningkatkan kualitas layanan kesehatannya.

“Sejak awal menjabat, kami terus berupaya melakukan peningkatan layanan kesehatan di Jawa Timur. Bahkan ini telah menjadi salah satu program yang kami prioritaskan,” tegas Khofifah, Sabtu (25/3/2023).

Ia menginginkan layanan kesehatan di Jatim bisa setara dengan rumah sakit unggulan di luar negeri yang menjadi langganan rujukan  warga Indonesia.

Bahkan ia sempat mencari tahu langsung apa yang membuat pasien dari Indonesia memilih berobat atau medical check up di rumah sakit tersebut. 

"Saya mencoba melakukan pendalaman, seperti apa layanannya, saya sangat yakin bahwa kita mampu melakukan itu," ujarnya. 

Untuk mengarah ke sana, Gubernur Khofifah mendorong rumah sakit-rumah sakit di Jawa Timur untuk bisa mengenali potensi pasar yang ada.

Serta kemudian menjadikan potensi itu sebagai ciri khas dari masing-masing keunggulan  rumah sakit.

"Misalnya RSUD dr Soetomo bagus di penanganan penyakit jantung, RS Saiful Anwar di layanan ginjal dan RSUD Karsa Husada di penanganan stroke misalnya, itu akan jadi layanan unggulan," ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini, RSUD dr Soetomo sudah mulai mengembangkan medical tourism. Selain memberikan layanan kesehatan bagi pasien, rumah sakit juga memberikan layanan bagi keluarganya yang mengantarkan. 

Menyediakan pula hostel bagi keluarga pasien untuk sekian bulan selama masa pengobatan pasien. Sehingga pasien dan keluarga tidak perlu bolak-balik.

Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pengembangan medical tourisme ini juga didukung dengan digitalisasi sistem manajemen yang baik.

Mulai dari medical record hingga sistem rujukan terintegrasi (sisrute). Sisrute merupakan sistem yang terus kita kembangkan  untuk mengatasi persoalan rujukan berjenjang yang mengakibatkan panjangnya antrean pasien dan lamanya penanganan. 

"Saat ini kami terus berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk membenahi sistem rujukan berjenjang menjadi berbasis kompetensi serta terintegrasi. Sehingga penjenjangan-penjenjangan tertentu bisa dilakukan percepatan," paparnya. 

Sementara itu, Direktur RSUD Karsa Husada Batu, Muhammad Rizal, menyampaikan bahwa Gedung Graha Amarilis RSUD Karsa Husada Batu terdiri atas tiga lantai dengan total luas area sebesar 6.404 meter persegi. 

Lantai 1 diperuntukkan sebagai Ruang Rawat Inap Amarilis dengan kapasitas 24 tempat tidur, serta digunakan sebagai pengembangan pelayanan hemodialisa sejumlah 10 unit mesin. 

"Sehingga total saat ini kami memiliki 30 unit mesin hemodialisa dan satu-satunya pelayanan hemodialisa di wilayah barat Malang dan Kota Batu," ujarnya.

Kemudian di lantai dua terdapat Ruang Rawat Inap Edelweiss dan Unit Stroke dengan kapasitas 40 tempat tidur, serta Ruang Rawat Inap VVIP sebanyak 7 kamar dan VIP sebanyak 13 kamar di lantai 3.

Sedangkan untuk Gedung Instalasi Gizi memiliki luasan area sebesar 368 meter persegi. Gedung tersebut memiliki ruang penerimaan bahan makanan, gudang bahan makanan kering dan basah, ruang persiapan, ruangan pengolahan, pemorsian, dapur susu dan dapur snack, dan ruang pencucian, dan ruang gas LPG yang tersentral.

"Pembangunan Gedung Graha Amarilis ini dilakukan dalam 3 tahap pengerjaan yang memakan waktu sekitar 3 tahun dimulai dari tahun 2019 dan selesai pada Tahun 2022 ini. Sedangkan untuk Gedung Instalasi Gizi dikerjakan dalam waktu 2 tahap dan membutuhkan waktu 2 tahun dimulai pada tahun 2021 dan selesai pada Tahun 2022," jelasnya.

"Adapun rincian anggarannya adalah sebesar untuk amarilis sebesar 70 miliar dan gedung Instalasi Gizi sebesar 2 miliar," imbuhnya.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan hadirnya fasilitas pelayanan di RSUD Karsa Husada yang memadai bisa memunculkan sektor unggulan yakni medical tourism center selain sektor unggulan Kota Batu yang sudah ada yakni Wisata, Pertanian, dan UMKM. 

“Jadi wisatawan yang datang nantinya juga bisa menikmati fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap atas hasil dari kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya.

Aries juga menyampaikan bahwa perubahan tipe RSUD Karsa Husada dari Tipe C ke Tipe B juga sempat dikeluhkan oleh masyarakat Kota Batu. Pasalnya membuat masyarakat yang menggunakan BPJS tidak bisa langsung mendapat pelayanan di rumah sakit ini.

“Setelah itu langsung kami koordinasikan dengan BPJS Kesehatan sehingga saat ini masyarakat yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan bisa langsung ke RSUD Karsa Husada. Karena kami juga di Pemprov Jatim, maka kami mendukung penuh pelayanan kesehatan masyarakat Kota Batu agar merata dan bisa diakses oleh seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya. (Benni Indo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved