Berita Malang Hari Ini
ASN di Kota Malang Wajib Memiliki Anak Asuh untuk Atasi Stunting
Pemerintah Kota Malang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki anak asuh di lingkungan terdekatnya untuk menekan angka stunting.
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM | MALANG - Pemerintah Kota Malang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki anak asuh di lingkungan terdekatnya untuk menekan angka stunting. Hasil bulan timbang pada Februari 2023 dari 34.382 anak, angka yang berisiko stunting di Kota Malang sebesar 8,9 persen atau 3.084 anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, Pemkot Malang terus berupaya menekan angka stunting. Targetnya, angka yang ada bisa turun sekitar 5 persen pada tahun ini.
"Tahun kemarin angka stunting Kota Malang 9,0 persen, target tahun ini kalau bisa memang mendekati zero, dibawah 5 persen, seperti Surabaya," kata Husnul, Rabu (29/3/2023).
Setiap ASN diberi tanggungjawab mengasuh antara dua atau satu anak yang beresiko stunting. ASN digerakan mulai tingkat keluraha. Husnul menyebut, setiap ASN bertanggungjawab untuk intervensi di bidang kesehatan anak asuhnya. Seperti terkait kebutuhan asupan gizi yang dapat dikonsultasikan kepada ahli gizi atau nutrisionis.
"Sehingga nanti diharapkan para ASN bisa mengintervensi resiko stunting dengan rekomendasi dari tenaga kesehatan," katanya.
Para ASN juga wajib memantau anak asuhnya secara berkala untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Malang. Data itu akan dievaluasi untuk menentukan kebijakan upaya penekanan angka stunting.
"Ada hasil seperti apa anak-anak yang berisiko itu? Apakah sudah tidak stunting atau belum? Nah ini menjadi evaluasi dari Pemkot Malang. Kira-kira hambatannya seperti apa?" ungkap Husnul.
Husnul menegaskan, meskipun ASN digerakan, Puskesmas tetap masih memiliki tanggungjawab dalam menganalisis penanganan stunting di Kota Malang. Menurutnya, angka stunting di Kota Malang merata di 57 kelurahan yang ada.
Dinkes Kota Malang telah berupaya memberikan bantuan seperti suplemen tambahan kepada masyarakat untuk menekan angka stunting. Pemberian suplemen itu juga menyasar pada remaja putri.
"Ada tablet tambah darah, pengukuran HB. Kemudian dari ibu hamil, ada 6 pemeriksaan AMC yang harus dilakukan, meliputi pemeriksaan USG oleh dokter yang ada di Puskesmas. Persalinan itu harus di Rumah Sakit," katanya. (Benni Indo)
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.