Berita Nganjuk Hari Ini

Plt Bupati Nganjuk Terus Kenalkan Drone untuk Semprot Pupuk Cair Biosaka

Pemkab Nganjuk terus mengenalkan penyemprotan pakai drone untuk elisator biosaka temuan petani dari Blitar.

Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Yuli A
achmad amru muiz
Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi menyaksikan langsung aplikasi pemanfaatan pupuk cair dengan menggunakan drone yang terus dikenalkan kepada petani di Nganjuk sebagai solusi terbatasnya pupuk subsidi. 

SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Pemkab Nganjuk terus mengenalkan penyemprotan pakai drone untuk elisator biosaka temuan petani dari Blitar.

Hal itu menjadi salah satu solusi dari terbatasnya stok pupuk subsidi yang dibutuhkan para petani di Kabupaten Nganjuk.

Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, upaya peningkatan produktivitas pangan khusunya bagi tanaman padi sekarang ini terus ditingkatkan. Hal itu berdampak pada tingginya kebutuhan pupuk bersubsidi oleh petani, namun kondisi stok tidak mencukupi.

"Pemanfaatan teknologi drone untuk pemupukan ini sangat efektif dan efisien. Karena teknologi tersebut mempermudahkan petani dalam penyemprotan pupuk cair langsung dari udara dan bisa menghemat biaya produksi," kata Marhaen Djumadi, Kamis (6/4/2023).

Menurut dia, pengenalan teknologi tersebut menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian di wilayah Kabupaten Nganjuk.

Selain itu, juga menjadi komitmen Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Nganjuk menjadi kabupaten Agropolitan.

"Nganjuk merupakan sentra pertanian dan PDRB terbesar berasal dari sektor pertanian. Makanya kami berupaya terus melalui inovasi untuk meningkatkan hasil produksi," ujar Marhaen Djumadi.

Untuk itu, ungkap Marhaen Djumadi, pihaknya berharap dengan pemanfaatan teknologi tersebut bisa menghasilkan pangan aman sehat di Kabupaten Nganjuk.

"Marilah bersama kita bangun pertanian untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan hasil Pertanian yang tinggi maka masyarakat akan sejahtera," tandas Marhaen Djumadi.

Sementara salah satu petani Desa Patian Kecamatan Loceret, Nganjuk, Darianto, mengatakan, dengan menggunakan pupuk cair pestisida yang diaplikasikan dari udara tersebut maka biaya produksi per hektarnya bisa menurun sampai Rp 2 juta. Sedangkan hasilnya jauh lebih meningkat dari sekitar 8 ton per hektar menjadi sekitar 10 ton perhektarnya.

"Melihat hasil padi yang meningkat dan biaya pupuk lebih murah serta efisen tersebut kami berharap program bantuan aplikasi pupuk cair bisa dilanjutkan di Nganjuk," tutur Daryanto. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved