Berita Gresik Hari Ini
Bayi Tewas Diduga Akibat Suara Petasan, Penyulut Minta Maaf Setelah Bupati Gresik Datang
Astunggal meminta maaf karena dianggap memicu kematian bayi tetangganya akibat petasan yang dia sulut. Bukti scan tubuh bayi ada pembuluh darah pecah.
Penulis: Sugiyono | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Astunggal (53), warga Desa Jatirembe Kecamatan Benjeng, Gresik meminta maaf di hadapan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), Minggu (30/4/2023).
Astunggal meminta maaf karena dianggap memicu kematian bayi tetangganya akibat kembang api yang dia sulut.
Dia juga bersedia meminta maaf kembali jika keluarga korban meminta, sebab menyalakan kembang api atas permintaan cucu dan kepanokannya,
Astunggal menceritakan awal kejadian menyalakan petasan kembang api pada Sabtu (22/4/2023) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
Pada saat merayakan Idul Fitri 1444 H, cucu Astunggal usia 4 tahun dan keponakan usia 5 tahun datang ke rumahnya membawa kembang api.
Pada malam itu, banyak warga dan remaja menyalakan petasan kembang api sehingga Astunggal diminta menyalakan kembang api oleh cucu dan keponakannya.
“Saya secara hati yang mendalam, tidak ada niatan untuk mengganggu tetangga dan terutama pada bayi, sebab jarak rumah dengan keluarga sekitar tiga rumah sejauh 15-20 meter. Dan, saat itu juga banyak anak-anak lain juga menyalakan petasan,” kata Astunggal, dengan didampingi istri yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik, saat ditemui di rumahnya.
Lebih lanjut Astunggal menambahkan, setelah menyalakan kembang api, bersama cucu dan keponakan juga melihat anak-anak lain menyalakan kembang api di Mushola. Yang jaraknya hanya puluhan meter dari rumah bayi tersebut.
Menurut Astunggal, pada saat hari raya idul fitri di hari Sabtu malam masih banyak anak-anak lain yang menyalakan petasan kembang api. Sehingga, tidak ada niatan untuk mengakibatkan bayi meninggal dunia.
Atas musibah tersebut, Astunggal juga telah datang ke rumah keluarga korban untuk menyampaikan permintaan maaf. Saat itu, ada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) bersama jajaran Muspika, Polisi dan Camat.
“Saya tidak tahu kalau ada Pak Bupati Gus Yani ke rumah duka. Saya dipanggil di Kepala Desa untuk datang ke rumah duka dan saya juga telah meminta maaf kepada keluarga korban. Dan, jika saya diminta maaf kembali, saya bersedia, tapi harus ada petugas keamanan yang mendampingi, agar bisa menenangkan masalah ini,” katanya.
Sementara Zlk (43), keluarga dari Nur Hasim (34) Nur Faizah (28) yang bayinya meninggal dunia diduga akibat suara petasan kembang api mengatakan, dari keluarga hanya meminta keluarga Astunggal meminta maaf secara iklas.
Pasangan Remaja Masuk Toilet Musala Berdua dan Berbuat Asusila Gresik, Digerebek Warga |
![]() |
---|
Polres Gresik Menyita Ratusan Botol Miras yang Disimpan di Dalam Rumah di Menganti |
![]() |
---|
Razia di Sejumlah Kafe di Bungah dan Dukun Gresik, Puluhan Botol Miras Disita Petugas |
![]() |
---|
Kakak-Adik Asal Bangkalan Madura Babak Belur Dihajar Massa di Gresik, Mereka Ketahuan Nyuri Motor |
![]() |
---|
Banjir Rob Rendam Rumah Warga Kecamatan Ujungpangkah Gresik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.