Berita Malang Hari Ini
Kisah Tentara Berpangkat Serka, Garap Ratusan Hektar Kopi Bersama 100 Petani di Malang
Seorang Babinsa asal Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Serka Heri Purnomo telah 12 tahun menekuni usaha kopi.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM,MALANG - Seorang Babinsa asal Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Serka Heri Purnomo telah 12 tahun menekuni usaha kopi.
Dan melalui usaha kopinya tersebut, ia mampu memberdayakan warga sekitar untuk mendapat kesejahteraan yang lebih.
Serka Heri mengatakan, geliat usaha kopi di Desa Taji bermula pada tahun 2010. Ketika itu, di daerah lereng pegunungan Bromo banyak lahan yang terdampak longsor.
Kemudian, masyarakat dan pemerintah setempat memutuskan melakukan penghijauan. Termasuk, menanam pohon kopi tanpa merusak tanaman yang sudah ada sebelumnya.
Pada awalnya, lahan yang digarap seluas 4 hektare. Namun kini, sudah mencapai ratusan hektare dengan sekitar 100 petani yang diberdayakan.
"Dengan begitu, hutannya tetap dapat terlindungi, mengurangi longsor dan dari sisi ekonominya juga ada," jelasnya kepada TribunJatim.com, Jumat (26/5/2023).
Dirinya menerangkan, tujuan menggeliatkan ekosistem usaha kopi di Desa Taji untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Saat itu, perekonomian masyarakat disana masih di bawah rata-rata dan melalui kopi ini, kami ingin mengangkat perekonomian mereka," tambahnya.
Dirinya juga mengungkapkan, terus belajar tentang dunia kopi mulai dari hulu hingga hilir. Dan saat ini, di Desa Taji terdapat Warung Kopi Taji Lereng Bromo yang diinisiasi olehnya.
"Saya juga belajar terus tentang proses kopi, dan pada tahun 2016 aktif di komunitas kopi Malang Raya dan Jawa Timur, sehingga ketika ada acara kopi saya selalu hadir. Dari situ, beberapa kali ikut lomba tingkat Kabupaten dan Jawa Timur dan mendapat juara," terangnya.
Kini, banyak masyarakat pecinta kopi yang berkunjung ke Desa Taji. Karena kopi yang dihasilkan tersebut, memiliki ciri khas yang berbeda dari lainnya.
"Lereng gunung di Kabupaten Malang ini ada empat, ada Arjuna, Kawi, Semeru dan Bromo. Kopi Taji ini di lereng Bromo, khasnya untuk jenis Arabica, asam jawanya muncul dan wanginya beda dengan lereng-lereng yang lain. Begitu juga yang Robusta, pahitnya lebih rendah, ada juga asamnya," ungkapnya.
Kini, masyarakat di Desa Taji setiap setahun sekali memanen hasil pertanian kopi.
Dan rencananya pada 2023, kopi jenis Arabica sudah bisa dipanen akhir Mei dengan perkiraan setiap hektarnya dapat menghasilkan buah kopi sekitar satu ton.
Lalu untuk jenis Robusta, akan dipanen pada Agustus hingga Oktober. Dengan perkiraan setiap hektarnya, dapat menghasilkan buah kopi sekitar tiga ton.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.