Berita Malang Hari Ini
Tilang Manual Berlaku Lagi, Razia Dapat Tekan Angka Kecelakaan
Pemberlakuan tilang manual ini untuk menutupi kekurangan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) alias tilang elektronik.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kepolisian kembali memberlakukan tilang manual.
Pemberlakuan tilang manual ini untuk menutupi kekurangan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) alias tilang elektronik.
Selama ini pengendara sering mengelabui sistem tilang elektronik, misalnya dengan melepas pelat nomor polisi (nopol) kendaraan dan mengganti dengan pelat nopol palsu.
Selain itu, sistem tilang elektronik ialah tidak bisa mendeteksi pelanggaran kelengkapan surat dan penggunaan knalpot racing atau bising.
Warga Kecamatan Gondanglegi, Aisyah Nawangsari mengatakan pemberlakuan tilang manual lagi dapat memberikan kedisiplinan bagi pengendara.
"Kalau tidak ada tilang manual, mungkin pengendaran akan seenaknya di jalan. Dengan adanya tilang manual, pengendara bisa lebih berhati-hati dalam berkendara," ucap Aisyah kepada SURYAMALANG.COM, Senin (21/5).
Tapi, tilamg manual juga menimbulkan kesan negatif, terutama bagi kepolisian. Aisyah menilai tilang manual memungkinkan terjadinya pungutan liar (pungli).
Tilang manual juga cukup menyita waktu dalam berkendara. Ketika sedang tergesa-gesa, pengendara tetap harus berhenti karena ada razia atau operasi di jalan.
Aisyah pernah kena tilang manual pada tahun 2017. Saat itu Aisyah membonceng teman dari Universitas Brawijaya (UB) ke Matos.
"Temanku tidak pake helm. Polisi memberhentikan kami, dan saya diberi surat tilang," imbuhnya.
Warga Kecamatan Bululawang, Ashaq belum pernah mendapat tilang elektronik. Tapi, keluarganya pernah mendapat kiriman surat tilang.
"Keluarga saya kena tilang ETLE dari mobil incar. Saat itu orangnya pergi ke rumah tetangga di jalan desa. Orangnya memang tidak memakai helm. Tiba-tiba datang surat tilang ke rumahnya," kata Ashaq.
Ashaq mengatakan pemberlakuan tilang manual perlu sosialisasi sebelumnya. Ashaq menyayangkan model tilang seperti yang dialami keluarganya tersebut.
"Yang perlu ditekankan adalah pencegahan. Kalau jelas-jelas melanggar, tapi kenapa tidak diberi tahu saat itu juga," imbuhnya.
Warga Kota Batu, Harun Irawan mengakui tilang manual lebih akurat. Polisi bisa mengidentifikasi pelanggaran yang dilakukan pengendara.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.