Berita Surabaya Hari Ini

Terdampak Inflasi di AS, Penjualan Sekar Bumi Tahun 2022 Turun Tipis

Inflasi Amerika Serikat (AS) tahun 2022 berdampak pada pendapatan usaha PT Sekar Bumi Tbk.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/HABIBUR ROHMAN
Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik PT Sekar Bumi Tbk di Surabaya, Jumat (9/6). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Inflasi Amerika Serikat (AS) tahun 2022 berdampak pada pendapatan usaha PT Sekar Bumi Tbk.

Perseroan yang bergerak di bidang produksi makanan beku dengan spesialisasi udang, ikan, dan makanan olahan lain itu mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 3,8 miliar di tahun buku 2022.

"Jumlah itu lebih rendah 1,1 persen dibandingkan pendapatan perseroan tahun sebelumnya," kata Howard Ken Lukmito, Direktur PT Sekar Bumi Tbk kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (9/6).

Howard mengakui perseroan memiliki pasar ekspor yang besar di AS. Inflasi membuat pembelian di AS menurun.

Tapi, Howard menegaskan perusahaan berhasil membukukan gross profit sebesar Rp 613,2 miliar.

"Angka ini naik sekitar 15,47 persen dibandingkan gross profit tahun 2021 yang sebesar Rp 531,09 miliar," jelasnya.

Sedangkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA Sekar Bumi tahun 2022 sebesar Rp 202,81 miliar.

Angka ini naik Rp 70,5 miliar atau 53,28 persen dibandingkan EBITDA tahun 2021 yang sebesar Rp 132,31 miliar.

Howard menjelaskan pendorong pendapatan perusahaan berasal dari penjualan domestik yang tumbuh sebesar 33,83 persen pada tahun 2022.

"Kami terus melakukan inovasi produk, dan dibarengi dengan pemasaran yang lebih agresif ke pasar domestik," ungkap Howard.

Sekar Bumi memproduksi berbagai produk makanan beku, seperti ebi furai, bakso-baksoan, produk dimsum, fish & chips, dan sebagainya.

Melalui Bumifood, Sekar Bumi menghadirkan Mix Bento yang memiliki tiga varian produk dan rasa dalam satu kemasan. Mix Bento juga siap disajikan dengan praktis, dan cocok untuk lauk keluarga.

Saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi lebih dari 40.000 ton per tahun dengan pabrik pengolahan utama berlokasi di Tangerang, Banten, dan Jawa Timur.

Semua makanan olahan hasil laut itu diproduksi menggunakan teknologi canggih, higienis, dan cold chain yang selalu terjaga.

"Semua proses mengacu pada standar kualitas internasional. Kami juga menjaga kehalalan produk kami, khususnya untuk pasar domestik," papar Howard.

Brand Mitraku yang bernaung di bawah perusahaan juga akan hadir dengan booth khusus di hall D Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada 14 Juni.

Kehadiran Mitraku merupakan respon korporasi untuk melanjutkan pertumbuhan permintaan konsumen yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved