Berita Malang Hari Ini

Tangan Terampil Supriatna Sulap Ban Bekas Jadi Kerajinan Unik Bernilai Puluhan Juta

Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
Siapa sangka ban bekas yang sudah tidak memiliki nilai jual, di tangan terampil Supriatna bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.  Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Siapa sangka ban bekas yang sudah tidak memiliki nilai jual, di tangan terampil Supriatna bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. 

Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Dengan ban bekas ia bisa menyulapnya menjadi sebuah replika dengan berbagai macam bentuk. 

Berkunjung ke rumahnya sangat mudah untuk ditemui. Pasalnya depan rumah Supriatna terpampang sebuah replika hewan. Baik burung, harimau, dan masih banyak lagi.  

Terlebih ketika masuk ke rumah pria yang biasa disapa Nana, kalian akan menemukan tumpukan ban bekas. Tentu saja ban tersebut antre untuk dibuat kerajinan.

Di samping itu, terlihat Nana sedang bergelut dengan ban bekas. Ia terlihat sedang memotong ban menggunakan cutter. Rupanya Nana sudah lihai dalam hal memotong ban bekas. 

Ia mengatakan, sudah tujuh tahun lamanya menggeluti bidang ini. Tepatnya ia memulainya pada 2016 silam.

Ia bercerita, bermula dari keresahannya melihat tumpukan sampah ban bekas di TPS 3R Sumedang, Kecamatan Kepanjen.

"Duku saya aktivitasnya di sana mengelola sampah warga. Waktu itu ambil organiknya, saya proses jadi kompos. Terus saya lihat sampah ban bekas banyak yang numpuk," kata pria berusia 58 tahun itu.

Dari kegelisahannya itulah, Nana pun mulai berpikir keras. 

"Jadi waktu itu saya berpikir gimana bisa mengurangi ban sebanyak ini? Saya berpikir cobalah dibuat karya. Minimal bisa mengurangi ban bekas," sambungnya.

Saat itulah Nana memiliki sebuah ide untuk mengolah limbah itu menjadi sebuah karya. 

Berbekal pisau tajam di TPS, Nana mulai mencoba memotong ban tersebut menjadi beberapa bagian.

Kala itu ia berinisiatif untuk membentuknya menjadi sebuah burung.

Ia belajar membuat replika burung tersebut secara otodidak. Banyak kesulitan yang ia hadapi. Termasuk bagaiamana cara membuat ban bekas mirip dengan bentuk burung.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved