Berita Malang Hari Ini

Tangan Terampil Supriatna Sulap Ban Bekas Jadi Kerajinan Unik Bernilai Puluhan Juta

Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
Siapa sangka ban bekas yang sudah tidak memiliki nilai jual, di tangan terampil Supriatna bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.  Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. 

Ia bercerita juga pernah menerima pesanan dengan ukuran raksasa. Pesanan itu yakni dinosaurus di Desa Wisata Beluron Bengawan Solo, Gresik. 

Nana mengerjakan replika dinosaurus itu berukuran kurang lebih tujuh meter. Waktu pengerjaan selama tiga bulan. 

Untuk ukuran dinosaurus tersebut ia memerlukan seribu ban bekas.

Menurutnya, kebanyakan pemesan berasal dari wilayah Jawa Tengah. Namun, ia juga pernah menerima pesanan dari pulau Kalimantan.

"Di sana pernah dikontrak selama 6 bulan oleh pengusaha wisata. Untuk mengerjakan replika mengisi kawasan wisata," paparnya. 

Meskipun sudah bertahun-tahun menggeluti kerajinan ban bekas, Nana mengaku masih menghadapi beberapa kesulitan. 

Terutama kesulitan untuk membuat replikasi yang sama persis dengan bentuk aslinya. 

Agar menjadi sebuah replika yang sama, biasanya Nana melihat rsrlebih dahulu ke google.

"Jadi sebelum membuat suatu replika hewan saya lihat dulu ke google. Saya berimajinasi dulu sampe hewan itu tidak jauh beda dari aslinya. Kalau gak mirip saya bongkar pasang," seru pria asli Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Sementara itu, terkait bahan baku pembuatan kerajinan replika, dikatakan Nana ia mengambil ban motor bekas dari bengkel dekat rumahnya. 

"Ban bekas saya ambil di bengkel terdekat, karena bengkel sudah tau saya pengrajin ban bekas, jadi bengkel ngerti dan mendukung. Ambil aja gak bayar. Tapi kalau saya perlu banyak utnuk replika mau gak mau saya harus beli satu ban Rp 1.500," imbuhnya.

Namun, dari modal yang tidak banyak itu, hasil karya Nana bisa terjual sampai puluhan juta rupiah. 

Ia bahkan mengklaim, dirinya lah satu-satunya pengrajin ban bekas di Kabupaten Malang.

Kedepannya, Nana berharap usahanya tersebut semakin berkembang dan bisa dikenal banyak orang. 

Termasuk ia juga berharap mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Malang.(isn)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved