Berita Malang Hari Ini

Tangan Terampil Supriatna Sulap Ban Bekas Jadi Kerajinan Unik Bernilai Puluhan Juta

Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
Siapa sangka ban bekas yang sudah tidak memiliki nilai jual, di tangan terampil Supriatna bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.  Supriatna adalah seorang pengrajin replika karet ban bekas. Rumahnya terletak di Kelurahan Kecamatan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. 

"Awal pembuatannya menemukan kesulitan. Termasuk bagaimana caranya saya memotong ban, bagaiamna merangkai, pakai apa ini? Pakai paku atau apa ini," tutur pria dengan kacamata.

"Jadi saya akal-akal sendiri. Saya potong pakai pisau biasa. Memang agak sulit. Merangkainya saya pakai kayu dipaku supaya menjadi kerangka," imbuhnya.

Dari percobaannya, akhirnya terbentuklah sebuah replika burung. Namun, tidak bisa menjadi sempurna. 

Ia masih harus mengevaluasinya. Termasuk ada kekurangan di bagian paruh, kaki, dan sayap burung.

Dikatakan Nana, ia tak hanya sekali dua kali ketika melakukan percobaan membuat replika burung. Namun berkali-kali, hingga hasil ban yang berbentuk burung menumpuk.

"Prosesnya untuk sampai jadi karya yang bisa dinikmati ya setahun pertama itu. Mulai sambil belajar, sampai buat replika burung. Karena burung kecil, jadi belum bisa mengurangi banyak sampah ban," ucap bapak empat anak tersebut.

Setiap replika yang sudah ia buat, Nana mempostingnya melalui akun Facebook miliknya.

Postingan Nana rupanya mengundang perhatian. Ada yang berkomentar dan menanyakan harga jual replika burung milik Nana. 

Namun, kala itu ia belum mengerti berapa harga yang harus ia jual. Sehingga, ketika ada orang yang menawarnya, ia menyarankan untuk melihat langsung ke rumahnya. 

Kemudian, Nana mulai menemukan harga jualnya. Saat itu menjual replika burung seharga Rp 75 ribu. Ternyata hasilnya banyak pembeli.

Tak ingin berluas diri, ia kemudian mengembangkan keahliannya. Termasuk memperbaiki kualitas dari karyanya itu.

"Sampai saat ini saya punya formula yang pas, tidak menggunakan kayu lagi sebagai kerangka. Dari evaluasi saya, replika dari kayu itu mudah keropos. Akhirnya saya ganti paralon," jelasnya. 

Kini ia mulai menerima pesanan replika berbagai macam bentuk. Mulai dari replika hewan jenis komodo, biawak, kadal, orangutan, hinga dinosaurus. 

Pemesan lebih banyak berasal dari tempat wisata. Seperti yang ia kerjakan saat ini, Nana menerima pesanan dari tempat wisata di Jogjakarta. 

Pemesan meminta empat replika tawon endas beserta bunganya. Ia menyebutkan pengerjaan sudah selesai dan siap untuk kirim.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved