Tragedi Tewasnya Mahasiswa Unitri Malang

50-an Mahasiswa Bertingkah Barbar, Kota Malang Mencekam Hingga Minggu Malam

Situasi Kota Malang masih mencekam hingga Minggu (25/6/2023) malam gara-gara gerombolan mahasiswa bertingkah barbar.

|
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yuli A
kukuh kurniawan
Suasana Jalan Raya Tlogomas pada Minggu (25/6/2023) malam. Sebelumnya, di lokasi ini terjadi aksi ricuh yang dilakukan oleh sekelompok massa. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Situasi Kota Malang masih mencekam hingga Minggu (25/6/2023) malam gara-gara gerombolan mahasiswa bertingkah barbar.

Sekitar 50 mahasiswa membuat kericuhan di Jalan Raya Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang,

Kericuhan tersebut terekam dan viral di berbagai akun media sosial. Dalam salah satu video postingan tersebut, memperlihatkan sekelompok massa berlarian di tengah Jalan Raya Tlogomas.

Selain berlarian, mereka juga berteriak-teriak. Peristiwa tersebut membuat arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.

Seorang saksi mata, Soni (23) mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.

"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba, mereka langsung berlarian di tengah jalan. Seperti sedang mencari seseorang atau sekelompok massa lainnya," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Dia menjelaskan, kelompok massa tersebut berjumlah sebanyak 50 orang lebih. Dan tidak lama setelah kejadian tersebut, polisi datang dan langsung mengendalikan kondisi.

Peristiwa itu buntut dari tewasnya mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi bernama Krisnael Murri (23)  yang tewas keroyok teman sesama pemabuk pada Minggu dini hari di sebuah kafe di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, 

Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi pada pukul 22.12 WIB, terlihat personel polisi dari Polresta Malang Kota dan Polsek Lowokwaru masih berjaga ketat.

Meski suasana sudah berangsur kondusif, namun peristiwa itu membuat trauma para pedagang yang biasa berjualan di sekitar Jalan Raya Tlogomas.

Terlihat, para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan nasi goreng di sekitar lokasi memilih tidak berjualan, karena khawatir kejadian itu terulang kembali

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved