Berita Malang Hari Ini

Aktivitas Liburan Sekolah di Kota Malang, Anak Bisa Lihat Arca Usia 400 Tahun

Orang tua (ortu) harus mendampingi anak-anak selama masa liburan sekolah.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Petugas membersihkan benda cagar budaya di Museum Mpu Purwa, Kota Malang beberapa waktu lalu. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Orang tua (ortu) harus mendampingi anak-anak selama masa liburan sekolah.

Ortu bisa mencarikan kesibukan untuk anaknya yang bersifat edukatif agar masa liburan lebih bermanfaat.

Anak butuh pendampingan dari ortu untuk mengisi liburan sekolah. Kepala

Paud Omah Bocah Annaafi Kota Malang, Evi Widiya Sukmawati mengatakan ortu bisa memberi banyak stimulas kepada anaknya, misalnya keselamatan anak, dan aspek perkembangan anak, baik motorik, kognitif, maupun bahasa.

"Saat anak-anak tidak didampingi guru, maka ortu yang mendampingi. Ortu bisa menyajikan permainan yang edukatif," kata Evi kepada SURYAMALANG.COM beberapa waktu lalu.

Ortu bisa mengajak anak-anak wisata rekreatif dan edukatif. Kunjungan ke tempat wisata bisa memberi manfaat pengetahuan bagi anak.

Banyak tempat wisata edukatif berbiaya murah di Malang Raya, seperti museum.

Kota Malang memiliki banyak museum, seperti Museum Brawijaya, Museum Musik Indonesia (MMI), Museum Mpu Purwa, dan sebagainya.

Analis Penetapan Cagar Budaya dan Koleksi Museum, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Harimat Sulistyono mengatakan ada 136 benda peninggalan kerajaan-kerajaan Jawa kuno di Museum Mpu Purwa.

Ada juga Arca Brahma Catur Muka setinggi 159 sentimeter dan lebar 118 sentimeter. Juga ada Arca Ganesha, Arca Nandiswara, Arca Bodhisatwa Manjuseri, dan sebagainya.

"Koleksi tertua di Museum Mpu Purwa adalah Arca Siwa Mahaguru yang usianya lebih dari 400 tahun," terangnya.

Selain berwisata, ortu juga bisa mengasah kemampuan anak untuk berbahasa asing. Kampung Bahasa Mandarin akan meluncur pada 1 Juli 2023. Kampung ini berada di Dusun Tumpuk, Desa Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Kampung yang bekerja sama dengan Universitas Ma Chung ini menawarkan kursus Bahasa Mandarin ke peserta, baik dalam bentuk kelas teori, kelas percakapan, dan kelas budaya.

Peserta juga bisa menginap di rumah warga yang lancar berbahasa Mandarin.

Warga Dusun Tumpuk adalah mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pernah bekerja di Hongkong atau Taiwan. "Saya pernah membawa empat orang Tiongkok ke sana.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved