Berita Surabaya Hari Ini
PT TPPI Mulai Produksi Orthoxylene di Tuban
PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mulai memproduksi Orthoxylene di Tuban.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mulai memproduksi Orthoxylene di Tuban.
Kilang milik PT TPPI tersebut memiliki kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun.
Produk Orthoxylene yang diproduksi di dalam negeri disalurkan mulai 26 Juni.
"Produk tersebut disalurkan kepada konsumen strategis domestik produk Orthoxylene, PT Petrowidada," kata Deni Febrianto, Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading kepada SURYAMALANG.COM, Senin (3/7).
Deni menyebutkan Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan bahan baku Orthoxylene sebesar 30.000 MT sampai 40.000 MT kepada PT Petrowidada pada semester ke-2 tahun 2023.
"Dengan ketersediaan produk Orthoxylene dalam negeri, Petrowidada akan lepas dari ketergantungan suplai impor, dan akan turut meningkatkan nilai tambah produk derivative-nya sehingga berdampak positif baik bagi Petrowidada, juga konsumen akhir Phthalic Anhydride (PA) mereka, serta masyarakat sekitar,” jelas Deni.
Komisaris Utama PT Petrowidada, Bindra Setya Utama menyambut baik pasokan bahan baku domestik yang diproduksi Pertamina ini.
Menurutnya, produksi Orthoxylene dalam negeri sejalan dengan visi Indonesia Maju yaitu ‘hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam’.
"Kami berharap ketahanan industri kimia lokal semakin kompetitif. Jadi, impor menurun, dan TKDN meningkat. Ini sejalan dengan agenda Kementerian Perindustrian," ungkap Bindra.
Bindra mengapresiasi Kementerian Perindustrian yang telah mendorong Pertamina untuk produksi.
"Kami berharap regulator selalu pro kepada industri nasional," tambah Bindra.
PT Petrowidada memiliki kapasitas produksi mencapai 70.000 MT per tahun.
Menurut Bindra, kapasitas produksi dari Petrowidada ini sudah mencukupi mayoritas kebutuhan nasional.
PT Petrowidada menjadi satu-satunya penghasil bahan kimia Phthalic Anhydride di Indonesia.
Banjirnya produk PA impor dari negara lain menjadi tantangan terbesar bagi perusahaan yang berada di bawah manajemen Eber Petrochemical Limited ini.
"PT Petrowidada berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi agar ketahanan industri lokal di Nusantara dapat berdiri sendiri tanpa ketergantungan dengan impor. PT Petrowidada berharap pemerintah mampu mengendalikan dan menekan produk impor agar keberlangsungan industri di Nusantara dapat berdikari atau tidak bergantung dengan impor,” beber Bindra.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.