Pria Ponorogo yang Tutup Jalan dengan Tembok Enggan Berdamai, Meskipun Ditelepon Presiden Jokowi
Dengan tegas pria Ponorogo tembok jalan tak bakal damai dengan warga sekitar meski ditelepon Presiden Joko Widodo.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Dengan tegas pria Ponorogo tembok jalan tak bakal damai dengan warga sekitar meski ditelepon Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Bagus Robyanto pria Ponorogo tembok jalan itu sempat meminta maaf karena sikapnya.
Terbaru, Bupati Ponorogo mengaku akan turun tangan mencari solusi untuk konflik warganya tersebut.
Diketahui hingga kini, keputusan Bagus Robyanto membangun tembok di atas tanah miliknya yang kerap dilewati warga sejak sepekan lalu, masih menjadi sorotan.
Warga yang tinggal di Jalan Gajah Mada, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu mengatakan, tanah tersebut berstatus tanah milik keluarganya.
Dia membangun tembok lantaran warga sekitar mengucilkan keluarganya setelah Roby menolak memecah sertifikat tanah untuk jalan umum.
Warga RT 01 RW 07, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo itu pun mengaku menolak jika ada pihak yang mencoba memediasi.
"Seandainya Pak Jokowi menelepon pun saya tidak mau (mediasi). Berdamai itu seharusnya dua tahun lalu," kata dia, Minggu (2/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Video Viral Jenderal Polisi Gagal Lalui Pola Angka 8 Ujian SIM C, Disebut 6 Kapolsek Juga Gagal
Baca juga: Kisah Mami Sultan Pengusaha Skincare, Tahun Lalu Masih Miskin Tinggal di Kontrakan Kini Punya Istana
Menurut dia, persoalan tanah itu terjadi sejak beberapa tahun lalu atau pada 2021.
Mulanya, ada 15 orang warga menggugat atas kepemilikan tanah keluarganya untuk dipecah sebagai jalan umum.
Gugatan tersebut dua kali dilayangkan ke Pengadilan Negeri Ponorogo. Roby menyebutkan, warga kalah dalam dua kali gugatan tersebut.
“Gugatannya meminta kepada majelis hakim untuk memecah tanah bersertifikat untuk dijadikan jalan umum. Gugatan pertama Januari 2021 dan inkrah Februari 2021 selang satu bulan April 2021 gugat lagi dan putusannya inkrah pada Agustus 2021,” jelas Roby.
Roby mengatakan lantaran tidak bersedia memecah sertifikat untuk jalan umum, warga sekitar pun mengucilkan keluarganya.
Roby akhirnya memutuskan untuk membangun tembok setinggi empat meter di tanah miliknya yang biasa dilalui oleh warga pada Sabtu (24/6/2023).
Bagus Robyanto Minta Maaf
Ia lalu meminta maaf.
“Saya minta maaf. Saya hanya menjalankan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Selanjutnya untuk toleransi kemanusiaan dan lain-lain kami juga melekat sanksi sosial dan tidak ada suatu cara yang baik untuk dibicarakan. Maka saya tutup (jalan tersebut),” kata Roby.
Menurutnya penutupan tidak serta merta dilakukan.
Sebelumnya Roby memasang tulisan bahwa jalan itu bukan jalan umum.
Dia juga mengatakan, setelah jalan yang biasa dilewati itu ditutup, warga tak terisolasi dan masih bisa melintas di jalan lainnya.
Roby menjelaskan, karena persoalan tanah tersebut, sikap warga berubah.

Keluarga Roby tak lagi dilibatkan dalam kegiatan di desa sejak tahun 2020.
Misalnya istrinya ditolak untuk mengikuti kegiatan PKK.
"Bapak saya dan saya tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan masyarakat, di rapat RT, tahlilan, kenduren, hingga mantenan. Sekali pun acara manten dan kenduren itu lewatnya halaman rumah saya," kata dia.
Tak hanya itu, ada pula warga yang meludah di depan rumahnya.
"Warga juga seperti itu bahkan lewat depan rumah meludah kemudian naik sepeda motor kencang dan blayer-blayer. Seperti memancing saya untuk melakukan tindak pidana seperti memukul,” lanjut Roby.
Bupati Ponoro Turun Tangan
Terbaru, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko angkat bicara perihal penembokan di pekarangan rumah milik Bagus Robyanto di Jalan Gajah Mada itu.
“Saya sudah kesana (lokasi penembokan). Ketemu kedua belah pihak. Warga maupun pemilik kafe link (Roby dan ayahnya) sudah saya temui,” kata Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko, Selasa (4/7/2023).
Dia menerangkan ketemu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang terbaik.
Dia hanya ingin mendengarkan baik dari warga maupun yang menutup jalan dengan tembok.
“Saya tidak mencari kebenaran. Saya dengarkan biar tidak berat sebelah. Saya mencari titik tengahnya,” kata Kang Giri kepada media.

Dia menjelaskan, bahwa kasus ini muncul karena ketidakharmonisan.
Dan ketidakharmonisan itu dia menduga tidak terjadi dalam waktu dekat ini. Akan tetapi sudah lama.
“Mungkin ini puncak dari ketidakharmonisan. Saya tekankan jangan ada yang bermain-main disana. Biar berhenti sejenak. Kami sedang melakukan negosiasi,” tegasnya.
Menurutnya, sebenarnya jalan yang ditutup oleh Bagus Robyanto bukan akses satu-satunya. Ada jalan lain untuk keluar.
“Sebenarnya ada jalan lain menuju Dieng. Tapi tidak sempurna dalam artian sempit memang."
"Saya cari jalan tengah. Pasti ada jalan tengah. Negara harus hadir,” pungkasnya.
pria Ponorogo tembok jalan
pria Ponorogo tutup jalan
Ponorogo
tutup jalan pakai tembok
Bagus Robyanto
SURYAMALANG.COM
Presiden Joko Widodo
Presiden Jokowi
Senasib dengan Arema FC, Pemain Andalan Persib Bandung Absen Cedera Persaingan Ketat Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Inilah 10 Desa di Nias Selatan Sumatera Utara Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,1 M |
![]() |
---|
Jenjang Karier PPPK Paruh Waktu 2025 Bisa Jadi PNS? Simak 3 Poin Penting Ini |
![]() |
---|
6 Kelompok ASN yang Diprioritaskan Naik Gaji Ada Guru dan TNI/Polri, Presiden Sudah Teken Perpres |
![]() |
---|
Dua Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank Plat Merah Ponorogo Ke JPU, Segera Disidangkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.