Berita Surabaya Hari Ini

71 Orang Surabaya Keracunan Daging Kurban, Ternyata Mengandung Bakteri Salmonella sp

Daging kurban meracuni 71 orang di Surabaya ternyata positif terkontaminasi bakteri Salmonella sp.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
bobby c koloway
JOROK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menemukan sejumlah warga yang membuang kotoran hingga mencuci jeroan hewan kurban Idul Adha di sungai, Kamis (29/6/2023). 

“Antara daging sapi dan kambing berbeda waktu penanganannya. Daging kambing lebih mudah rusak dibandingkan dengan daging sapi," katanya.

Kambing dengan kandungan protein lebih tinggi bisa bertahan kurang dari 6 jam dalam suhu ruangan. Sehingga, apabila daging kambing berada lebih dari 6-10 jam maka cenderung rusak.

Berbeda halnya dengan daging sapi. "Sehingga daging sapi dan kambing tidak boleh dicampur,” katanya.

Dari sisi kebersihan, masyarakat harus memastikan bahan pangan yang akan dikonsumsi telah dicuci bersih. Kemudian, proses pengolahan harus dilakukan hingga benar-benar matang.

Misalnya, dengan memasak pada suhu >70 derajat celcius. Peralatan masak yang digunakan bersih dan tidak berkarat.

"Jangan lupa mencuci tangan sebelum makan, dan jangan menyantap makanan yang sudah berbau tidak sedap, berlendir, atau berjamur,” ujarnya.

Nanik juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam berkegiatan sehari-hari secara disiplin dan konsisten. “Tentunya untuk mencegah risiko penularan penyakit baik dari lingkungan maupun dari bahan pangan yang dikonsumsi,” katanya.

Setelah sempat mendapatkan penanganan intensif di puskesmas hingga rumah sakit, seluruh pasien yang mengalami keracunan telah dinyatakan pulih sejak Rabu (5/7/2023). Mereka pun diperbolehkan pulang. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved