Berita Malang Hari Ini

Drh Albiruni Haryo MSc APVet Jadi Ketua Umum Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia

Drh Albiruni Haryo MSc APVet menjadi Ketua Umum Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia (APVI) periode 2023-2027.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/sylvi
Drh Albiruni Haryo MSc APVet menjadi Ketua Umum Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia (APVI) periode 2023-2027. Ia adalah dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya. Ia terpilih pada forum munas-mukernas di FKH UB, Kamis-Jumat (13-14/7/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG- Drh Albiruni Haryo MSc APVet menjadi Ketua Umum Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia (APVI) periode 2023-2027.

Ia adalah dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)  Universitas Brawijaya. Ia terpilih pada forum munas-mukernas di FKH UB, Kamis-Jumat (13-14/7/2023). 

Pemilihan itu berlangsung secara aklamasi dimana  memutuskan Albiruni, ketua panitia sebagai ketua baru.  

Albiruni mengatakan pertemuan ini bertujuan mempererat tali persaudaraan antar anggota maupun sharing ilmu.

"Terakhir APVI bertemu di tahun 2019 dan kemudian ada pandemi COVID-19," jelas dia. Dan diadakannya kembali kegiatan ini untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota serta berbagi ilmu. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi anggota baru untuk bisa mengikuti dan menyaksikan langsung perkembangan di bidang patologi veteriner,” ungkap Albiruni.

Kegiatan munas dan mukernas ini diselenggarakan bersamaan dengan seminar, workshop digital patologi.

Sebagai narasumber adalah Prof Drh Bambang Pontjo P MS PhD APVet yang merupakan Ketua APVI periode 2019-2023 dan drh Vetnizah Juniantito PhD APVet, dosen Patologi Institut Pertanian Bogor. Bambang menyampaikan tentang pentingnya keberadaan dokter hewan patologi di Indonesia. 

Guru Besar Bidang Patologi ini menyampaikan bahwa dokter hewan patologi sangat penting dalam menentukan penyakit pada hewan beserta dampaknya pada manusia.

"Keberadaan seorang dokter hewan patologi bisa berperan penting pada penemuan obat baru yang aman digunakan untuk manusia maupun hewan," jelasnya.

Sebab ada kekhususan bidang yang dipelajari dan memungkinkan mereka meneliti untuk meningkatkan pemahaman patogenesis penyakit.

Sehingga dimungkinkan ada penemuan metode baru pengobatan. Sedang pembicara kedua adalah drh Vetnizah yang menyampaikan pendekatan digital di bidang patologi.

"Perlu ada pengembangan pendekatan digital patologi dalam ranah pengembangan riset serta penguatan pembelajaran dalam mempersiapkan calon calon dokter hewan unggul di masa depan," jawabnya. 

Peserta pertemuan berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, balai, instansi pemerintah lain dan perusahaan. Mereka adalah dokter hewan, teknisi laboratorium dan sarjana kedokteran hewan yang aktif dalam bidang Patologi Veteriner.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved