Kronologi Warga Sekampung Mendadak Punya Utang Gaib, Gak Tahu Apa-apa Saat Ditagih Pihak Berwenang

Beginilah kronologi warga sekampung mendadak punya utang gaib yang menjadi viral di media sosial. Warga merasa tak pernah utang.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
YouTube
Kronologi Warga Sekampung Mendadak Punya Utang Gaib 

SURYAMALANG.COM - Beginilah kronologi warga sekampung mendadak punya utang gaib yang menjadi viral di media sosial. 

Para warga yang berjumlah ratusan itu merasa tak tahu apa-apa saat mendadak ditagih oleh pihak yang berwenang perihal utang gaib tersebut.

Hal ini terjadi kepada ratusan warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat terjerat utang.

Mereka digegerkan dengan adanya tagihan utang dari Permodalan Nasional Madani (PMN).

Padahal mereka mengaku tak pernah meminjam uang dari perusahaan tersebut.

Berikut rangkuman selengkapnya:

1. Ratusan Warga Lapor

Warga pun berbondong-bondong membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang kepada PNM.

Hingga kini, warga yang sudah melapor ke pihak desa berjumlah 407 orang.

Ratusan warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat tiba-tiba memiliki utang. Warga berbondong-bondong membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang. (Kompas TV)
Ratusan warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat tiba-tiba memiliki utang. Warga berbondong-bondong membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang. (Kompas TV) ()

Baca juga: 4 Ribu Massa Ojol Ingin Temui Khofifah untuk Sahkan Pergub Tarif Minimum Aplikator

Baca juga: Tangis Bu Guru Sekolahnya Tak Dapat Murid Imbas Zonasi PPDB, Padahal Termasuk Sekolah Berprestasi

“Yang ada di data PNM tidak merasa meminjam, jumlahnya yang sudah masuk ke desa ada 407 orang, dari 3 RW,” kata Kaur Umum Desa Sukabakti, Kartini, Rabu (19/7/2023).

Kartini mengatakan, langkah yang dilakukan oleh desa saat ini adalah menghadirkan pihak PNM untuk bertemu dengan warga yang diwakili oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW).

Ditanya soal dugaan kebocoran data pribadi masyarakat, Kartini tak banyak berkomentar.

“Belum tahu gimana-gimananya, masih di tahap klarifikasi dan penyelidikan,” ujar dia.

2. Merasa Tak Pernah Pinjam Uang

Sinta, salah satu warga yang menjadi korban menceritakan awal mula kejadian yang menghebohkan warga sekampung ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved