Viral Seragam Sekolah Mahal di Jatim

Saling Lempar Soal Harga Seragam di SMA dan SMK Negeri Tulungagung, Kadindik Jatim Membantah

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai membantah jika pihaknya disebut sebagai pihak yang mendatangkan kain bahan seragam

|
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Fatimatuz Zahroh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewa bantah pihaknya yang menetapkan kebijakan harga paket kain seragam sekolah yang mahal 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA -  Saling lempar tanggung jawab terkait harga paket kain seragam sekolah jutaan rupiah di SMA dan SMK Negeri di Tulungagung mulai terlihat.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai membantah jika pihaknya disebut sebagai pihak yang mendatangkan kain bahan seragam sekolah.

Dinas pendidikan saat ini tengah menerjunkan tim untuk menelusuri kisruh yang tengah ramai soal kewajiban membeli seragam di SMA dan SMK negeri di Kabupaten Tulungagung.

Baca juga: Asal Muasal Intimidasi Harga Kain Seragam SMA Tulungagung Jutaan Rupiah, Pertaruhan Jabatan Kasek

Terutama karena ada pernyataan dari salah satu pihak sekolah yang menyatakan bahwa kain seragam tersebut didrop atau dikirim langsung dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Bahkan ada pernyataan bahwa Sekolah tidak berani menolak, karena pengadaan kain seragam merupakan kebijakan Dinas Pendidikan provinsi.

“Saya menjamin tidak ada drop-dropan dari dinas pendidikan provinsi jawa timur. Dan tidak ada perintah dari saya terkait hal ini,” tegas Aries saat dikonfirmasi oleh SURYAMALANG.COM, Sabtu (22/7/2023). 

“Saya sekarang sedang minta untuk dicek langsung semua Kabid yang menangani untuk terjun ke Tulungagung terkait pernyataan drop-dropan dari dinas pendidikan provinsi,” tegas Aries.

Sebab sebagaimana diketahui, Aries sendiri baru sebulan dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim.

Sebelumnya Aries menjabat sebagai Kepala BPSDM Jatim dan sampai saat ini juga merangkap Pj Wali Kota Batu.

“Tidak pernah ada arahan dari dinas pendidikan provinsi untuk mengkoordinir dan mengirim kain ke sekolah-sekolah,” imbuh Aries.

Lebih lanjut pria berkacamata ini menegaskan bahwa dari awal sudah ditekankan olehnya bahwa sekolah tidak boleh menjual seragam.

Sekolah juga tidak boleh memaksakan agar siswa membeli seragam baru terutama jika siswa memang tidak mampu.

Siswa dibolehkan untuk memakai seragam lama yang masih layak pakai. 

“Kita sudah komitmen baik komite maupun sekolah tidak boleh jual seragam. Sekali lagi, sekolah maupun komite tidak boleh jual seragam. Bahkan ibu gubernur telah menytakan siswa yang baru masuk SMA boleh pakai baju bekas,” kata Aries. 

Baca juga: UPDATE Viral Harga Seragam Sekolah Jutaan di SMA Tulungagung, Ditafsir Untungnya Miliaran Rupiah

Guna menyiasati agar pembelian seragam tidak membebani siswa, Dinas Pendidikan Jatim ditegaskan Aries sudah memiliki terobosan untuk menggagas osistem orang tua asuh. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved