Viral Seragam Sekolah Mahal di Jatim

Jawaban Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saat Dituntut Dicopot Terkait Kasus Seragam Sekolah Mahal 

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries mengungkapkan bagaimana posisinya sebagai Kepala Dinas yang baru saja mengemban tugas, tetap terbuka dengan kritik

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim/Luhur Pambudi
Sekelompok massa dari Jaringan Aktivis Demokrasi Indonesia (JADI) Jatim menggelar aksi  di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, Jalan Genteng Kali No 33, Genteng, Surabaya, Rabu (26/7/2023) siang. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim), Aries Agung Paewai merespon aksi unjuk rasa yang menuntut pencopotan dirinya terkait kasus harga seragam sekolah yang mahal.

Ia tetap menanggapi aksi massa yang mengatasnamakan Jaringan Aktivis Demokrasi Indonesia (JADI) yang menggelar aksi demo di depan kantor Dinas Pendidikan Jatim di jalan Genteng Kali 33, Rabu (26/7/2023) sebagai penyampaian kritikan. 

Aries mengungkapkan dirinya terbuka dengan kritik dan saran yang disampaikan masyarakat seperti demo tersebut. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Kepala Dinas Pendidikan Jatim Diminta Dicopot Buntut Harga Seragam Sekolah Mahal

Iapun mengungkap bagaimana posisinya sebagai Kepala Dinas yang baru saja mengemban tugas.

"Terkait demo ya kami terima apapun masukan dan kritik mereka kami anggap semua bagian tugas kami. Tetapi kalau mau mengkritik kinerja kami yang baru satu bulan tidak mungkin kami saja baru bertugas," ujar Aries.

Saat ini Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur terus melakukan investigasi atas keresahan warga akibat mahalnya harga seragam di SMA/SMK Negeri di Jawa Timur.

Selain menunggu laporan dari Hotline yang dibuka Pemprov Jatim, Dindik Jatim juga menerima aduan masyarakat terkait keluhan mahalnya seragam melalui sosial media resmi Instagram @dindik_jatim atau melalui nomor 081131108881.

Aries Agung Paewai mengungkapkan pihaknya terus memantau perkembangan aduan masyarakat jika ada laporan akan mahalnya harga seragam. 

"Saat ini belum ada laporan lagi, kalau ada laporan ya kami tindak lanjuti. Kami juga buka hotline di medsos kami,"ujarnya.

Aries mengungkapkan pihaknya baru bisa menindaklanjuti laporan jika ada bukti yang dilampirkan pelapor.

Dengan demikian Dindik bisa mengambil sanksi yang sesuai jika ditemukan adanya pelanggaran.

"Kalau curhat saja tanpa bukti kami tidak bisa melangkah kami harus berdasarkan bukti agar bisa memberikan sanksi kalau bener hasil identifikasi,"tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus harga seragam sekolah SMA dan SMK mahal di Jatim terungkap ketikasalah seorang wali murid di Tulungagung mengungkapnya di media sosial.

Harga kain seragam sekolah SMA di Tulungagung yang mahal itupun menjadi viral.

Kini isu harga seragam sekolah mahal di Jatim menggelinding, terlebih semakin banyak wali murid siswa yang mengungkapnya.

Pihak sekolah dan gurupun ada yang mengungkap 'peran' Dinas Pendidikan Jatim  dalam rantai viral harga seragam sekolah mahal di Jatim ini.

Sebagai salah satu bentuk nyata keresahan warga, sekelompok massa dari Jaringan Aktivis Demokrasi Indonesia (JADI) Jatim menggelar aksi  di depan Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim, Jalan Genteng Kali No 33, Genteng, Surabaya, Rabu (26/7/2023) siang.

Aksi bakar ban bekas mewarnai demontrasi belasan massa .

Baca juga: UPDATE Viral Harga Seragam Sekolah Jutaan di SMA Tulungagung, Ditafsir Untungnya Miliaran Rupiah

Pantauan TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM) sekitar pukul 14.00 WIB di lokasi, massa aksi mulai membakar sebuah ban bekas tepat di depan pintu pagar teralis besi kantor. 

Ban bekas yang terbakar itu teronggok di atas terotoar, berjarak lima meter dari pintu utama gerbang pagar kantor tersebut. 

Kemudian, barisan massa aksi yang berjumlah tak lebih dari 10 orang itu, berdiri di belakang ban bekas yang terbakar itu. 

Kepulan asap pekat berwarna hitam sisa pembakaran ban, tampak beterbangan ke berbagai arah mengikuti hembusan angin sepoi-sepoi siang hari itu, seperti menjadi latar belakang si korlap sekaligus orator massa aksi itu, berorasi. 

Sekjen JADI Jatim Eri Mahmudi (25) mengatakan, aksi pembakaran ban bekss di di depan kantor tersebut, merupakan bentuk lain dari semangat yang membara untuk menyampaikan aspirasi atas adanya permasalahan dugaan pungli dari polemik seragam sekolah

Selain itu, pembakaran ban bekas tersebut, juga diartikan sebagai wujud kekesalan massa aksi yang tak kunjung digubris atau dipenuhi permintaannya untuk melakukan dialog bersama pejabat Dispendik Jatim. 

"Saya ingin menyampaikan kekecewaan pada kondisi Jatim. Yang pertama saya sudah datang dengan itikad baik di sini dan saya sudah kasih waktu untuk mereka menemui saya di sini dan melakukan dialog. Tapi dengan waktu yang kita berikan mereka tidak berani datang," ujarnya pada awak media di lokasi. 

Selain membakar ban bekas. Massa aksi juga memasang spanduk bertuliskan 'copot kadispendin dan kabid SMA' yang terpasang di pagar utama pintu gerbang. 

Kemudian, tulisan protes serupa juga terdapat pada spanduk yang dibawa oleh semua massa aksi. 

Baca juga: Asal Muasal Intimidasi Harga Kain Seragam SMA Tulungagung Jutaan Rupiah, Pertaruhan Jabatan Kasek

Sementara itu, Koordinator Lapangan JADI Jatim, Matluki mengatakan, terdapat empat tuntutan yang akan disampaikan kepada pihak Dispendik Jatim. 

Pertama, Gubenur Jawa Timur harus mengevaluasi Kepala dinas pendidikan jawa timur dan kabid SMA Jawa timur

Kedua, Gubenur Jawa Timur harus mencopot kepala dinas pendidikan dan kabid SMA Jawa Timur yang tidak becus menjalankan roda intansi pendidikan Jawa timur.

Ketiga, Pungli terkait dana seragam tidak hanya terjadi di Tulungagung tapi ada di berapa SMA dan SMK di Jawa timur dan kepala dinas melakukan pembiaran tindakan tersebut.

Empat, tangkap siapapun yang terlibat pungli terkait dana seragam SMA dan SMK yang korupsi.


"Pokoknya kurang responsif dan sekarang sudah terlambat, dan sekarang harus ada tindakan tegas untuk mencopot Kadispendik (Kadindik) dan Kabid SMA/SMK," ujar MatLuki saat dihubungi.

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved