Breaking News

Berita Viral

Viral Curhat 4 Santriwati di Semarang Diberi Makanan Basi, Sampai Nangis-nangis Ngaku Tak Kuat

Media sosial digegerkan dengan curhat 4 santriwati diberi makanan basi yang merupakan santri dari Mahad Al Jamiah UIN Walisongo Semarang. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
TikTok
Viral Curhat 4 Santriwati di Semarang Diberi Makanan Basi 

Berbagai komentar pun datang dari para warganet.

"Mungkin nasi sayur panas-panas langsung dikemas ditutup rapat," tulis seorang warganet.

"Mungkin petugas cateringnya masak terlalu pagi karena dikejar waktu," timpal warganet lainnya.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disaksikan sebanyak lebih dari 800 ribu kali.

Sementara pihak UIN Walisongo Semarang sendiri belum mengeluarkan keterangan resminya.

Baca juga: Sosok Yana Julio PNS Rela Pensiun Demi Jadi Artis, Dulu Sempat Tenar Kini Sudah Jarang Terlihat

Baca juga: Curhat Artis FTV Adiknya Hilang 3 Bulan Belum Ketemu, Zhi Alatas Pura-pura Kuat Saat Diminta Sabar

Mengutip TribunStyle.com dengan judul CURHAT 4 Santriwati Mahad Al Jamiah UIN Walisongo Diduga Diberi Makanan Basi.

Gara-gara Uang Rp 450.000, 9 Santri Hajar Yunior Sampai Tewas di Desa Campor, Bangkalan

Polres Bangkalan menetapkan sembilan santri sebagai tersangka atas tewasnya santri berinisial BT (16), warga Desa Bulukagung Kecamatan Klampis.

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi memeriksa 34 saksi dari pondok pesanten di Desa Campor Kecamatan Geger, Rabu (8/3/2023).

Dalam rangkaian pemeriksaan secara maraton oleh Satreskrim Polres Bangkalan terkuak bahwa pengeroyokan tersebut berawal dari laporan kehilangan uang sebanyak dua kali pada hari yang sama, Minggu (5/3/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengungkapkan, berawal dari laporan itu, pihak pengurus kemudian berupaya mencari tahu dan memanggil beberapa santri yang satu kamar dengan santri kehilangan uang.

SANTRI DIBUNUH - Nasib tragis seorang santri pria berinisial BT (16), warga Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Ayah korban, Moh Nasip (45) bahkan tak kuasa menahan isak tangis ketika mengenang sosok BT di hadapan awak media di rumahnya, Kamis (9/3/2023).
SANTRI DIBUNUH - Nasib tragis seorang santri pria berinisial BT (16), warga Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Ayah korban, Moh Nasip (45) bahkan tak kuasa menahan isak tangis ketika mengenang sosok BT di hadapan awak media di rumahnya, Kamis (9/3/2023). (ahmad faisol)

Salah seorang di antaranya adalah korban BT. Secara bergantian mereka dipanggil ke sebuah kamar di lantai III.

Terduga pelaku, lanjutnya, merasa emosi karenan korban BT tidak mau mengakui perbuatannya secara jujur. Sehingga memancing emosi dan terjadilah pemukulan dengan cara ditampar dan ditendang secara bergantian oleh tersangka yang berjumlah sembilan orang dengan tangan kosong.

“Malam itu (Minggu) sekitar pukul 21.00 WIB, awalnya datang seorang santri melaporkan bahwa dua santri lainnya telah kehilangan uang sebesar Rp 300 ribu dan Rp 150 ribu di dalam kamarnya. Terjadi pada hari yang sama,” kata Bangkit kepada Tribun Madura, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Ayah Santri di Bangkalan: Saya Pondokkan Biar Tahu Akhlak, Bukan untuk Dibunuh!

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved