Berita Malang Hari Ini
Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Malang Berburu Pernak-pernik Kebutuhan PKKMB
Mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang akan menjalani PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) mulai Senin (14/8/2023)
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang akan menjalani PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) mulai Senin (14/8/2023).
Di trotoar Jl Veteran berderet penjual kebutuhan maba untuk PKKMB. Yang dijual beragam, ada sepatu fantovel hitam baik untuk laki-laki dan perempuan, aneka warna pita, celana hitam, kemeja putih, jas hujan plastik, tali, kertas warna warni, kaos kaki dan lain-lain.
Kemungkinan maba yang membeli pernak pernik disana tak hanya dari UB, tapi juga kampus lain. Sebab kampus Universitas Negeri Malang (UM) juga mulai mengadakan PKKMB dalam beberapa hari kedepan. Penjual musiman itu hanya ada saat menjelang pelaksanaan PKKMB di PTN. Setelah itu mereka pergi dan trotoar bersih kembali.
Maba UB sendiri tak hanya dari Malang, tapi juga berbagai daerah. Orangtua ada yang mengantar anaknya di Malang dan melihat suasana kampus. Pada Kamis (10/8/2023), seorang bapak mengantar anaknya melihat gerbang UB Jl Veteran untuk survei lokasi.
"Kan kos anak saya di belakang kampus. Sedang PKKBM nanti, katanya lewat gerbang Veteran UB," kata pria itu yang tidak mau disebut namanya pada Kamis lalu (10/8/2023).
Sementara itu pada Jumat (11/8/2023), Ny Hayati dari Bali juga mengantarkan anaknya ke UB. Anaknya akan memulai PKKMB dan selanjutnya kuliah.
"Saya mengantar anak saya kuliah di Fakultas Hukum (FH)," jawab wanita berhijab ini pada SURYAMALANG.COM.
Anaknya Kaisa diterima di FH lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Dikatakan Hayati, anaknya sudah dapat kos di daerah Soehat dengan harga dibawah Rp 1 juta.
Sabtu (12/8/2023) ia kembali pulang ke Bali. "Kuliah di FH UB itu impiannya," jawabnya.
Karena diterima di UB, ia merasa senang. Untuk keperluan PKKMB, Kaisa sudah mempersiapkan dan membeli di penjual di trotoar Jl Veteran.
"Untuk keperluan PKKMB sudah beli. Alas duduk, pita-pita. Saat PKKMB juga harus menyiapkan minuman di tumbler dan bawa makanan," tambah Kaisa.
Menurut Hayati, adanya para penjual pernak pernik kebutuhan maba sangat membantu. Apalagi ia dari luar Kota Malang. "Nggak perlu dari toko ke toko," katanya.
Sedang maba UB lain yaitu Ages dari Kabupaten Ngawi Jatim juga membeli perlengkapan PKKMB di penjual di trotoar.
"Ya membantu sih meski agak mahal. Saya sudah nyari ke mall, toko alteka banyak yang habis. Seperti pita-pita," jawab maba Filkom prodi Teknologi Informasi ini.
Ia menyebut, di PKKMB banyak ketentuan. "Salah satunya, ada pembagian klaster dibagi ada beberapa warna pita. Yaitu merah, putih dan biru. Dan setiap orang untuk masuk ke klaster-klasternya beda-beda. Misalkan klaster 1 masuknya di Jl Veteran (gerbang utama). Hari kedua di gerbang BNI dan gerbang lain."
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.