Berita Malang Hari Ini

Jangan Pakai Kata Cacat, Tapi Disabilitas

Mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya (UB) diperkenalkan dengan Pusat Layanan Disabilitas (PLD) dalam Pengenakan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
suryamalang/sylvi
Kawasan kampus utama Universitas Brawijaya di Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya (UB) diperkenalkan dengan Pusat Layanan Disabilitas (PLD) dalam Pengenakan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Rabu (16/8).

Dosen Sosiologi UB, Lutfi Amiruddin menjelaskan aktivitas PLD kepada maba angkatan 2023 tersebut.

Lutfi mengatakan ada 17 maba disabilitas yang kuliah di UB pada tahun ini.

"Perinciannya, tuli sebesar 47,1 persen, daksa sebesar 41,2 persen, dan mental sebesar 11,8 persen," kata Lutfi kepada SURYAMALANG.COM.

Diharap pengenalan tentang PLD tersebut membuat maba paham bahwa maba harus berdampingan dengan mahasiswa disabilitas.

"Jadi mahasiswa terbiasa dengan kehidupan yang beragam," terangnya.

Lutfi mengungkapkan UB terus mendorong fasilitas yang inklusif yang bisa diakses semua orang.

UB menyediakan juru bahasa isyarat bagi penyandang tuli, dan juga ada guiding block di kampus.

Relawan dari mahasiswa UB akan mendampingi mahasiswa disabilitas. Minat mahasiswa untuk menjadi relawan tinggi karena bisa dikonversi dengan mata kuliah.

Jumlah maba disabilitas tahun ini turun dibandingkan tahun ini. Menurutnya, penurunan jumlah maba disabilitas karena kampus lain sudah mulai menerima maba disabilitas.

"Setiap tahun UB menerima kunjungan sebagai percontohan kampus lain yang membuka layanan yang sama," imbuhnya.

Lutfi minta masyarakat menggunakan kata disabilitas, bukan cacat.

"Juga jangan pakai kata tuna rungu, tapi pakai tuli," terangnya.

Lutfi menyebutkan setiap orang memiliki potensi disabilitas.

"Ada yang disebut disabilitas mualaf. Misalnya, ada yang mengalami kecelakaan saat di tengah perkuliahan, dan akhirnya disabilitas," terangnya.

Maba juga diperkenalkan dengan sejumlah lembaga lain di internal UB, seperti Eksekutif Mahasiswa (EM). Presiden EM UB, Rafly Rayhan Al Khajri juga memperkenalkan kabinet kepada maba.

Rafly menyebutkan EM termasuk lembaga kedaulatan mahasiswa. Tapi, juga ada unit yang bisa untuk pengembangan potensi mahasiswa.

"EM punya lima unit usaha untuk mencari uang sehingga mahasiswa bisa mengembangkan diri sebagai wirausaha," kata Rafly.

Menurutnya, maba bisa bergabung di EM. Saat ini EM UB membuka staf magang dengan masa pendaftaran sampai 28 Agustus 2023.

"Jangan sia-siakan kesempatan. Ambil, dan jangam menyesal di kemudian hari," imbuhnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved