Cara Pemkot Batu Antisipasi Kebakaran Hutan dan Kekeringan Dampak El Nino

SURYAMALANG.COM, BATU - Perubahan iklim akibat El Nino sudah dirasakan di sejumlah wilayah di Tanah Air, termasuk Kota Batu.

Meskipun diprediksi puncak El Nino berlangsung di bulan Desember mendatang, namun saat ini efeknya sudah dialami masyarakat.

Berdasarkan pantauan BMKG Karangploso, di Jawa Timur kemarau sudah terjadi sejak April lalu. Termasuk Kota Batu dikategorikan siaga dan diprediksi akan berdampak kekeringan, sehingga dapat berakibat kebakaran hutan.

Oleh karena itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, meminta semua melakukan upaya antisipatif sehingga kekeringan dan kebakaran hutan dapat dicegah, karena dikhawatirkan akan berdampak pada ekonomi dan kesehatan masyarakat.

“Jika perlu dibuatkan satgas pencegahan sejak dini secara lintas sektor. Ini akan berpengaruh pada saat pengambilan keputusan dan penanganan di lapangan sehingga lebih cepat,” kata Aries Agung Paewai, Kamis (17/8/2023).

Terkait rencana membentuk satgas lintas sektor ini, Pemkot Batu telah menggelar rapat koordinasi bersama dengan Perwakilan Bakorwil Malang, Kepala UPT Tahura R Soeryo, Kapolres Batu, BMKG Karangploso, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Kepala BPBD Kota Batu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batu.

Bahkan rencananya akan digelar apel bersama di Coban Putri Desa Tlekung pada Sabtu (19/8/2023) mendatang untuk menyatukan langkah antisipasi seluruh elemen masyarakat bersama-sama mencegah bahaya kekeringan dan kebakaran hutan.

“Berdasarkan laporan Kepala BPBD Kota Batu, jumlah kejadian bencana mengalami peningkatan. Dari 19 desa, ada 3 desa yang berpotensi kebakaran hutan yaitu Desa Sumberbrantas, Tulungrejo dan Giripurno,” jelasnya.