Berita Kota Batu Hari Ini
Pj Wali Kota Batu Hanya Punya Waktu Sepekan Lagi Bereskan Sampah di TPA Tlekung
"Saya tidak tahu kenapa sekarang ada kondisi seperti saat ini. Mandeknya di mana? Apakah mesinnya rusak, apa ada yang lain. Itu yang saya belum tahu.”
Penulis: Dya Ayu | Editor: Yuli A
DEWANTI RUMPOKO: Saya tidak tahu kenapa sekarang ada kondisi seperti saat ini. Mandeknya di mana? Apakah mesinnya rusak, apa ada yang lain. Itu yang saya belum tahu.
SURYAMALANG.COM, BATU - Tenggang waktu Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dalam mengatasi persoalan sampah di TPA Tlekung Kota Batu tinggal sepekan lagi.
Sebelumnya akses masuk TPA Tlekung sempat ditutup warga sekitar pada Jumat (28/8/2023) lalu karena persoalan bau sampah yang sudah menaun dan pengelolaan sampah yang dinilai warna tidak maksimal.
Warga baru mau membuka blokade jalan masuk TPA Tlekung pada Sabtu (29/8/2023), setelah Aries Agung Paewai menandatangani surat pernyataan yang berisi ia siap menyelesaikan persoalan sampah di TPA Tlekung dalam kurun waktu selama satu bulan terhitung sejak tanggal 29 Juli 2023 sampai dengan 30 Agustus 2023.
Apabila persoalan tersebut tak selesai, Aries siap mundur dari jabatannya sebagai Pj Wali Kota Batu dan TPA akan ditutup apabila persoalan sampah tidak terselesaikan dalam kurun waktu 1 bulan.
Untuk itu beberapa pekan terakhir Pemkot Batu gencar melakukan sosialisasi dan upaya untuk mengurangi pasokan sampah ke TPA Tlekung agar jumlahnya tak semakin banyak dengan membuat TPS 3R yang ada di Balai Kota Among Tani dan beberapa lokasi lainnya.
Apalagi Kota Batu merupakan kota wisata sehingga dapat dipastikan produksi sampah khususnya saat akhir pekan lebih banyak dibanding hari biasa.
"Tinggal satu minggu permasalahan sampah di TPA dan di Kota Batu harus tuntas. Kami terus berusaha. Saya ingin di Balai Kota Denpasar menjadi percontohan untuk pengolahan sampah melalui TPS 3R,” kata Aries Agung Paewai, Jumat (25/8/2023).
Soal persoalan sampah yang ada di TPA Tlekung ini sebenarnya sudah terjadi sejak dahulu. Warga sudah mengeluhkan bau dan pencemaran sejak masa kepemimpinan Walikota Dewanti-Punjul.
Terkait ini, Dewanti saat ditemui Suryamalang.com di Kota Batu mengklaim jika saat masa kepemimpinannya permasalahan sampah tak separah ini karena adanya TPS 3R dan mesin pengolah sampah yang berfungsi maksimal
“Saat kami menjabat itu kami sudah dibantu mesin. Saat ini perlu dipertanyakan bagaimana fungsi dari mesin itu. Awal menjabat TPS3R itu sudah saya minta ada di setiap desa dan kelurahan, hampir 100 persen itu sudah melaksanakan, tinggal pendampingannya dan apakah terus dilakukan oleh setiap desa atau tidak, itu yang harus dipertanyakan," paparnya.
Ia melanjutkan, di TPA juga sudah ada mesin yang saat terakhir menjabat itu sudah zero to zero, jadi setiap sampah yang masuk itu sudah bisa diolah sampai nol.
"Saya tidak tahu kenapa sekarang ada kondisi seperti saat ini. Mandeknya di mana? Apakah mesinnya rusak, apa ada yang lain. Itu yang saya belum tahu,” ujar Dewanti.
Terkait Kenaikan UMK Tahun 2025, Begini Komentar Ketua PHRI Kota Batu |
![]() |
---|
Segini Nilai UMK Kota Batu Jika Mengacu pada Kenaikan 6,5 Persen |
![]() |
---|
Soal Gempa Megathrust, Begini Kata Pihak BPBD Kota Batu |
![]() |
---|
Pengurus Askot PSSI Kota Batu Mundur Berjamaah, Ganis Rumpoko Nyatakan Segera Gelar KLB |
![]() |
---|
Harga Apel Tak Lagi Bagus, Kaum Tani di Kota Batu Beralih Tanam Jeruk dan Sayur-mayur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.