Dr Hema Rosheny dari Malaysia ke Universitas Ma Chung, Bahas Manfaat Artificial Intelligence

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemanfaatan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) untuk pembelajaran menjadi bahan seminar di Universitas Ma Chung (UMC), Malang, Kamis (31/8/2023).

Tema seminar itu adalah "Utilizing AI in Hybrid Learning" di gedung RnD Lt. 6. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik. Tujuan seminar untuk menggali potensi dan manfaat penggunaan AI dalam metode pembelajaran hybrid.

Acara dimoderatori Dr Daniel Ginting SS MPd, dosej Sastra Inggris di UMC. Saat menjelaskan pentingnya AI (Artificial Intellegence) dalam pendidikan. "Penerapan teknologi AI dapat membantu akselerasi pembelajaran dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mandiri," kata Ginting dalam rilis humas Ma Chung, Jumat (1/9/2023).

Selain itu, dengan bantuan teknologi AI, peran dosen menjadi lebih fokus pada memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa.

Pembicara utama seminar adalah Dr Hema Rosheny binti Mustafa dari University of Technology Malaysia (UTM). Ia memberikan pandangannya mengenai aplikasi AI dalam pembelajaran hybrid. Dikatakan, aplikasi berbasis AI yang telah dikembangkan di UTM seperti aplikasi kuis interaktif yang memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara langsung. Dalam aplikasi ini memungkinkan mahasiswa untuk menguji pemahaman mereka dan mendapatkan penjelasan rinci tentang jawaban yang benar.

Sedang Rektor Ma Chung, Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo MS MSc dalam sambutannya mengungkapkan dukungan universitas terhadap penggunaan AI dalam pembelajaran. Ia menyatakan bahwa model pembelajaran hybrid berbasis AI telah terbukti berdampak positif terhadap literasi sains mahasiswa dan memudahkan proses pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa.

Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan model pembelajaran ini di lingkungan kampus. Lg.
Beberapa peserta menyoroti bahwa sementara teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran dalam beberapa mata kuliah. Tapi afa juga yang menyatakan dalam pembelajaran yang membutuhkan interaksi fisik dan praktik langsung. Dr Ginting di acara itu mengajak peserta untuk memikirkan bagaimana teknologi AI dapat diterapkan dengan bijak dalam pembelajaran hybrid.

"Bahwa esensi utama dari pendidikan tetaplah membentuk moral dan perilaku mahasiswa. Sementara teknologi AI dapat menjadi alat bantu yang berharga untuk mencapai tujuan tersebut," tandasnya. Intinya, universitas berharap dapat terus berinovasi dalam memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di era digital.