Berita Malang Hari Ini

4.850 Hektare Hutan dan Lahan di Gunung Arjuna Jadi Arang, Pejabat Sebut Sudah Padam Total

Pelaku yang kini sedang diburu diduga sengaja membakar semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan pemburuaan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Yuli A
Dok. Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo
Proses pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan gunung Arjuno, Senin (28/8/2023). 

Pelaku yang kini sedang diburu diduga sengaja membakar semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan aktivitas pemburuan satwa.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuna telah berhasil dilakukan. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi menegaskan bahwa dalam tiga hari ini, sudah tidak ada lagi titik api.

"Alhamdulillah dalam tiga hari ini sudah tidak ada lagi titik api di Gunung Arjuna. Semua upaya yang kita lakukan baik lewat water bombing maupun dengan cara manual akhirnya berhasil memadamkan api karhutla," tegas Jumadi, Jumat (15/9/2023).


Meski sudah padam Jumadi menegaskan bahwa upaya yang dilakukan tidak berhenti. Saat ini tim dari lintas sektor termasuk BPBD dan relawan juga masih aktif melakukan pembahasan.


Pembahasan ini harus dilakukan agar tidak sampai muncul dan terjadi titik api baru. Terutama karena di lokasi Gunung Arjuna masih banyak tumpukan ranting dan dedaunan tebal yang sangat berpotensi menjadi titik api baru.


"Potensi terbakar besar jika ada api kecil saja. Apalagi di atas juga anginnya besar. Karena itu pembasahan terus kita lakukan," katanya.


Karhutla di Gunung Arjuna terpantau sejak 26 Agustus 2023 lalu. Hingga 15 September 2023, Karhutla di Gunung Arjuna tercatat telah melahap hutan dan lahan hingga 4.850 Ha hektar yang meliputi empat daerah. Kebakaran itu merusak ekosistem flora dan fauna di kawasan tersebut.


Yang terdiri dari Kabupaten Malang 807,35 hektar, Kabupaten Pasuruan 2.726,05 Hektar, Kab.Mojokerto 406,66 Hektar, dan Kota Batu 909,94 hektar.


Meski api sudah padam dan telah tak ada titik api yang terpantau, Jumadi menegaskan bahwa saat ini Pemprov Jatim masih belum membuka tempat wisata Tahura R Soerjo. Tempat ini dipastikannya masih ditutup. Termasuk jaluk pendakian Gunung Arjuna-Welirang, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, hingga Bukit Cendono.


"Tapi untuk wisata pemandian air panas Cangar sudah dibuka dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Wisata pemandian air panas sudah dibuka sejak 2 hari lalu karena banyak warga yang memanfaatkan bukan hanya sekadar wisata, tapi juga pengobatan," katanya.


Di sisi lain, sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan juga laporan yang dihimpun Dinas Kehutanan Jatim, penyebab karhutla di wilayah Arjuna ini salah satunya adalah perburuan liar.


Pasalnya pelaku yang kini sedang diburu diduga sengaja melakukan pembakaran semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan aktivitas pemburuan satwa.


Terkait hal ini, Gubernur Khofifah mengimbau khusus masyarakat untuk menghentikan kegiatan perburuan liar. Sebab tindakan yang tidak bertanggung jawab itu sangat berdampak buruk bagi lingkungan.


"Maka apa yang terkonfirmasi bahwa kemungkinan terjadinya kebakaran hutan ini adalah aktivitas perburuan liar, maka saya mohon segera dihentikan. Tolong dijaga alam kita dan lindungi hutan kita dari perburuan liar," tegas Khofifah.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved