Tingkah Viral Polisi Arogan Maki Pemotor dan Ancam Patahkan SIM, Aipda Abdullah Disuruh Minta Maaf

Tingkah viral polisi arogan maki pemotor dan ancam patahkan SIM, Aipda Abdullah disuruh minta maaf.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
TikTok @fenderlita
Aipda Abdullah polisi viral maki pengendara motor. Tingkah viral polisi arogan maki pemotor dan ancam patahkan SIM, Aipda Abdullah disuruh minta maaf 

SURYAMALANG.COM, - Tingkah viral polisi arogan maki pemotor dan ancam patahkan SIM baru-baru ini viral di media sosial.

Polisi viral itu adalah Aipda Abdullah yang akhirnya kena tegur atasan setelah video-nya beredar di TikTok. 

Dalam video, pengunggah yang merupakan istri dari pemotor mengaku tidak masalah bila harus kena sanksi. 

Akan tetapi sikap arogan Aipda Abdullah mengancam pekerjaan pemotor yang kebetulan sedang dikejar waktu.

Melalui akun TikTok @fenderlita, Kamis (14/9/2023), Ferderlita istri pengendara motor memperlihatkan potongan video kejadian di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

Ferderlita menjelaskan pengendara motor yang merupakan suaminya diberhentikan oleh polisi.

Saat diberhentikan, suami Fenderlita mengaku tidak merasa bersalah.

Baca juga: Update Situasi Konflik Pulau Rempang Sampai Disorot Media Asing, Polisi Disebut Tangkap 43 Orang

Artikel Tribunnews.com 'Viral Oknum Polisi Bentak Pengendara Motor dengan Kata Kasar'.

Tangkapan layar oknum polisi yang membentak pengendara motor dengan kata-kata kasar
Tangkapan layar oknum polisi yang membentak pengendara motor dengan kata-kata kasar (TikTok @fenderlita)

Polisi kemudian bertanya kepada suami Fenderlita apakah sudah memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atau belum.

Suami Ferderlita yang merasa sudah memperpanjang STNK itu pun menjawab "sudah".

Setelah dicek, ternyata suami Fenderlita belum memperpanjang STNK motor.

Polisi kemudian minta suami Ferderlita menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan STNK serta menaikkan sepeda motornya ke trotoar.

Namun, suami Fenderlita saat itu meminta izin kepada polisi untuk mengantarkan roti dagangannya dahulu ke pelanggan karena harus segera diserahkan.

Polisi tersebut tidak mengizinkan dan justru mengeluarkan kata-kata kasar.

“Kurang ajar ya dari tadi, SIM ada?” ujar polisi tersebut.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved