Berita Surabaya Hari Ini
Polda Jatim Dampingi Polrestabes Surabaya Usut Kasus Tewasnya Janda asal Sukabumi
Kasus tewasnya janda asal Sukabumi, Dini Sera Afrianti (29) dianiaya pacarnya GRT (31) anak pejabat DPR RI, seusai berkaraoke.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
Yang bikin geram, Dimas memperoleh sejumlah informasi yang didukung oleh bukti berupa video.
Bahwa GTR sempat menggilas lengan tangan korban atau Dini, selama berada di basement. Karena didapati adanya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.
"Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan Dini. (Bukti) di lengan tangan Dini, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Di lain sisi, Komisaris BlackHole KTV, Judystira Setyadji mengatakan, insiden kekerasan fisik yang santer beredar di media mainstream atau medsos, bukan terjadi di wilayah properti bangunan yang disewa oleh pihaknya.
Namun, pihaknya tak menampik bahwa kedua pasangan tersebut sempat berada di dalam ruangan karaoke (room) nomor tujuh yang disewa oleh salah seorang teman mereka, bernama YN.
Room tujuh tersebut semula telah dipesan atau reservasi oleh YN mulai pukul 17.00 WIB, pada Selasa (3/10/2023).
Namun, YN berserta tujuh orang temannya datang memasuki room tersebut sekitar pukul 20.00 WIB.
"Dan pada saat itu, tidak bersama pelaku dan korban," ujarnya saat ditemui awak media di ruang manajemennya, kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, Sabtu (7/10/2023).
Sekitar 90 menit kemudian. Judystira menerangkan, pasangan; GTR dan Dini tiba memasuki Blackhole KTV, dengan perangai yang selayaknya sejoli yang dimabuk asmara.
Setelah masuk ke dalam room tujuh tersebut. Sekitar 10 menit kemudian, kedua pasangan itu, keluar dari room tersebut sekitar pukul 00.12 WIB. Lalu berjalan keluar dari Blackhole KTV menuju ke area parkir melalui lift.
Ternyata, sekitar 10 menit kemudian, keduanya kembali lagi menuju pintu masuk Blackhole KTV. Dan bertemu pihak keamanan atau sekuriti Blackhole KTV untuk meminta rekaman CCTV area dalam lift.
Alasannya, si pelaku; GTR ingin meminta video CCTV untuk ditunjukkan kepada pacarnya; Dini, bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan.
Pasalnya, GTR sempat bercerita bahwa sang pacar merasa jengkel lantaran mengaku dipukul.
"Pelaku menanyakan karena ingin bukti, bahwa ceweknya ini marah marah, dia merasa ditampar oleh pelaku dan ngotot minta CCTV. Yang menanyakan CCTV itu si pelaku ke sekuriti kami. Itu yang kami dengar dari para pelaku," terang pria bermasker warna putih itu.
Saat itu, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Judystira menjelaskan, kewenangan untuk memeriksa rekaman CCTV area lift merupakan kewenangan dari manajemen mal. Karena sudah bukan menjadi wilayah properti yang disewa oleh pihak Blackhole KTV.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.