Breaking News

Berita Surabaya Hari Ini

Berdalih Bisa Usir Jin, 3 Wanita dan 1 Pria asal China di Surabaya Peras Rp 500 Juta

Empat orang asal Tiongkok atau China memeras perempuan 60 tahun asal Kutisari, Surabaya hingga mengalami kerugian Rp 500 juta.

|
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
tony hermawan
Empat orang asal Tiongkok atau China memeras perempuan 60 tahun asal Kutisari, Surabaya hingga mengalami kerugian Rp 500 juta. Mereka bernama Lili alias Ame (51),  San San (43), Jony (49) dan Jeny (43). Modusnya, mereka mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk mengobati semua penyakit dan mengusir jin. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Empat orang asal Tiongkok atau China memeras perempuan 60 tahun asal Kutisari, Surabaya hingga mengalami kerugian Rp 500 juta.

Mereka bernama Lili alias Ame (51),  San San (43), Jony (49) dan Jeny (43). Modusnya, mereka mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk mengobati semua penyakit dan mengusir jin.

Mereka ditangkap Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya di bilangan Jakarta Utara selama dua hari.

Mulanya pada 14 Oktober lalu Ame, San-San, dan Jeny ditangkap di apartemen kawasan Jalan Pluit.

Polisi kemudian melakukan pengembangan. Satu hari berikutnya, Jony yang merupakan satu-satunya pelaku laki-laki akhirnya bisa dibekuk di sebuah kos kisaran Jalan Sunter.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, keempat tersangka ditangkap setelah 7 September lalu beraksi di Pasar Kutisari Jalan Tenggilis Mejoyo.

Ceritanya saat itu Ame mendekati LG (korban) yang sedang mencari obat herbal terbuat dari serai merah.

Keduanya ngobrol cukup lama mengenai obat tersebut. Tak hanya itu, diduga saat itu Ame juga berusaha mencari tahu aset harta yang dimiliki korban.

Setelah mendapat informasi itu, korban kemudian diajak keluar pasar dan bertemu tersangka San-San.

"San-San kemudian membuat cerita fiktif kalau korban sedang diikuti roh jahat dan tidak akan lama keluarganya akan tertimpa musibah. Lalu dibumbui musibah itu berujung salah seorang anaknya akan meninggal dunia dalam kurun waktu 3 hari,"  ucap AKBP Hendro.

Korban saat itu ketakutan. Dengan kata lain korban percaya apa yang dikatakan Ame dan San-San. Oleh keduanya korban diajak bertemu dengan Jeny.

"Nah, Jeny ini mengaku sebagai cucu seorang tabib. Dia bisa menyembuhkan penyakit atau musibah. Dia alibi sudah menghubungi kakeknya korban bisa terhindar dari musibah kalau mengeluarkan seluruh emas yang dimiliki korban," ujar Hendro.

Cara tersangka menipu saat itu terbilang rapi dan cepat. Pertemuan korban dengan Jeny bisa dilakukan di sebuah mobil Innova reborn warna hitam yang diparkir di pasar. Mobil itu dikemudikan Jony.

"Empat tersangka bersama korban kemudian meninggalkan pasar. Mereka pergi ke sebuah bank. Di sana korban mengambil seluruh emas yang disimpan di bank. Keluar dari bank korban menyerahkan semua hartanya kepada empat tersangka," ucap Hendro.

Korban menyadari ditipu ketika di rumah. Korban ditanya anaknya pergi dari mana. Dari situlah korban disadarkan anak-anaknya. "Setelah itu korban laporan ke Polrestabes Surabaya," terang Hendro.

Polisi telah mencecar banyak pertanyaan kepada empat tersangka. Mereka mengaku awal September lalu telah melakukan aksi di Bandung. "Pesan saya jangan mudah percaya terhadap orang yang gak kita kenal," tandas Hendro.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved