Malang Heritage

Riwayat Jembatan Kaca Kampung Warna Warni Malang yang Retak, Pernah Diperingatkan Bahayanya

Ini riwayat jembatan kaca Kampung Warna Warni Malang yang retak, pernah diperingatkan bahayanya

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
KOMPAS.com/Andi Hartik/Suryamalang
Jembatan kaca Kampung Warna Warni Malang. Riwayat jembatan kaca Kampung Warna Warni Malang yang retak, pernah diperingatkan bahayanya 

"Sekaligus penghubung Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi yang namanya sudah tersohor tidak hanya skala nasional melainkan internasional," imbuhnya. 

Diperingatkan Bahayanya

Berdirinya jembatan kaca itu menambah daftar panjang bahaya yang dimungkinkan terjadi.

Apalagi, jembatan itu dibangun di atas Sungai Brantas dengan cagak jembatan berada tepat di pinggir aliran sungai.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan sempat mewanti-wanti tentang potensi bahayanya. 

"Penampang sungai harus diperhatikan. Jangan sampai mengganggu alirannya kalau terjadi banjir," kata  Raymond Valiant Ruritan saat dihubungi Kompas.com (grup Suryamalang) (10/10/2017).

Itu sebabnya Raymond meminta Pemerintah Kota Malang untuk mempersiapkan upaya mitigasi terhadap seluruh kemungkinan bencana yang akan terjadi.

Selain itu, Raymond juga meminta supaya ada sistem peringatan dini (early warning) bencana banjir di lokasi itu sebab, jika banjir terjadi, debit air akan naik sekitar tiga sampai empat meter.

Hal itu sangat berbahaya untuk aktivitas wisata.

Menurut Raymond banjir di sepanjang aliran Sungai Brantas tidak bisa diprediksi.

Banjir yang termasuk paling besar terjadi pada tahun 2007 dan 2010.

"Terakhir terjadi pada tahun 2007 kemudian tahun 2010," katanya.

Raymond juga meminta supaya ada papan peringatan di lokasi itu.

Peringatan akan bahaya yang kemungkinan terjadi dan peringatan supaya wisatawan tidak membuang sampai ke sungai.

"Jangan lupa untuk pengunjung kalau di situ sewaktu-waktu air bisa naik. Supaya orang yang lagi foto-foto tidak sampai terkena musibah," jelasnya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Suryamalang|Purwanto/Kompas.com|Andi Hartik)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved