Berita Malang Hari Ini
Peminat Bahasa Indonesia di Luar Negeri Cukup Tinggi, Berpeluang Jadi Bahasa Internasional?
Rektor Universitas Negeri Malang Prof. Hariono mengatakan, Bahasa Indonesia menjadi simbol kemajuan dan banyak diminati di luar negeri.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Rektor Universitas Negeri Malang Prof. Hariono mengatakan, Bahasa Indonesia menjadi simbol kemajuan. Peminat Bahasa Indonesia di luar negeri juga cukup tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Hariono dalam seminar Membedah Tabrani yang diinisiasi oleh Balai Bahasa Jawa Timur.
“Bahasa Indonesia untuk penutur asing itu sudah banyak, di Amerika, Timur Tengah, Eropa bahkan di Korea Selatan. Ternyata di Korea Selatan peminat Bahasa Indonesia cukup tinggi sehingga setiap tahun ada 300 mahasiswa Korea Selatan yang belajar Bahasa Indonesia,” ungkap Prof. Hariono, Senin (30/10/2023).
Prof. Hariono juga mengatakan, para pendiri bangsa ketika menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan, menyadari untuk tidak lupa bahasa ibu (bahasa daerah) tetapi juga tuntutlah penguasaan terhadap bahasa internasional.
Utamakan bahasa (negara) Indonesia; lestarikan bahasa daerah; kuasai bahasa asing. Begitulah Trigatra Bangun Bahasa.
“Sehingga tidak boleh alergi bahasa lokal, apalagi juga anti bahasa internasional. Ini menarik (Trigatra Bangun Bahasa) untuk kita kembangkan,” ungkapnya.
Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai bahasa persatuan, tetapi juga sebagai penghela ilmu pengetahuan di tengah keberagaman pada tataran lokal maupun dunia global.
“Tergantung pada kita. Mampukah menjadikan Bahasa Indonesia menyebar seperti orang Indonesia? Paling tidak sekarang banyak orang di Hongkong, di Taiwan, di Timur Tengah yang mulai mengenal budaya Indonesia, pola makan dan bahasanya melalui pekerja imigran. Di medsos bahkan banyak imigran Indonesia menjadi konten kreator. Ini kelihatan sepele tapi lama-lama menjadi referensi,” ungkapnya.
Dari fenomena tersebut, Prof. Hariono berpendapat bahwa bahasa bukan berhenti pada ruang kosong tapi bahasa sebagai media komunikasi sangat bergantung pada para penutur aktif.
“Tergantung pada kepiawaian kita sebagai pengguna atau produsen bahasa, karena melalui bahasa, ide itu bisa diciptakan,” tuturnya.
Dari sisi pembahasan M Tabrani yang tengah diusulkan menjadi pahlawan nasional, Prof. Hariono menilai Tabrani mampu merumuskan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bahkan sebelum Indonesia merdeka.
“Bagi kami bahwa eksistensi M Tabrani sebagai pahlawan nasional tidak perlu diragukan khususnya dalam bahasa. Tahun 1975, beliau juga ditetapkan sebagai perintis pergerakan bahasa kebangsaan. Kita tinggal menunggu kapan pengakuan dan penetapan M Tabrani yang orang Madura sebagai pahlawan nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum mengatakan, Bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa internasional pada tahun 2045 nanti. Hal ini turut didukung dengan banyaknya negara yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Umi menyebut saat ini ada 52 negara yang mengajarkan Bahasa Indonesia.
“Kita berharap dengan banyaknya penutur Bahasa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kemudian juga banyaknya negara yang mengajarkan Bahasa Indonesia, segi tata bahasa, alat uji kemahiran berbahasa Indonesia rasanya Bahasa Indonesia bisa dijadikan bahasa modern yang akhirnya nanti bisa menjadi bahasa internasional,” ungkap Dr. Umi Kulsum.
Ia pun menyebut pada bulan November 2023 ini, akan ada pengajuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di UNESCO.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.