Berita Blitar Hari Ini

Warga Dua kampung di Desa Jedong Diserbu Lalat yang Diduga Datang dari TPA Supiturang

Warga Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang diserbu kawanan lalat yang datang dari TPA Supiturang.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: rahadian bagus priambodo
dok.ist/pestvictoria.com
Ilustrasi lalat 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Ketenangan warga Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, mendadak terusik. Bukan hanya karena bau busuk limbah dan sumur yang tercemar, namun warga resah akibat permukiman mereka diserbu lalat yang berasal dari Tempat Pembuangan Air (TPA) Supiturang, milik Pemkot Malang

Hewan yang membawa kuman itubukan sekadar berterbangan dan menyerbu makanan di dalam rumah, namun juga mengerubungi manusia. Akibatnya, kalau pagi hingga siang hari warga tidak bisa tenang beristirahat karena dikerubungi lalat dengan suaranya yang berisik itu.

"Bahkan, kalau makan, kami harus ngumpet. Kalau tidak, itu bisa kami kira serundeng, katut kami makan. Sebab, saking banyaknya yang mengerubungi makanan," ujar Harsono, warga Dusun Krobyoan, Desa Jedong, Rabu (29/11/).

Ternyata, serbuan lalat itu bukan cuma terjadi di Dusun Krobyoan namun juga di Dusun Jaten. Itu karena dari lima dusun di Desa Jedong, dua dusun itu paling dekat dengan TPA atau hanya sekitar 150 meter. Malah, yang paling repot itu saat ada hajatan. Kalau makanan atau jajan yang dihidangkan itu tak ditutup rapat, ya tidak tega memakannya karena ketutup lalat.

"Tiap musim hujan, ya seperti ini (lalat menyerbu kampung. Cuma, yang dituntut warga selama ini, Pemkot agar segera membuatkan sumur atau menyediakan air bersih. Sebab, sumur di sini itu sudah tak bisa dipakai (tercemar limbah)," tegas Tekat Wahyudi, Kades Jedong.

Memang, keberadaan TPA yang menyumbang PAD Pemkot Malang Rp 17 miliar per tahun itu sudah lama dikeluhkan warga Desa Jedong. Sebab, bau limbahnya masuk ke perkampungan, dan sumur warga juga tercemari sehingga tak bisa dimanfaatkan buat kebutuhan sehari-hari.

Warga sudah berkali-kali mengadu ke Pemkot Malang namun tak ada tindakan. Baru di awal-awal Wahyu Hidayat, menjabat Pj Wali Kota Malang, perwakilan warga ditemui di kantor TPA Supiturang, Sabtu (21/10). 

Oleh Wahyu, Kepala Dinas Cipta Karya Pemkot Malang yang hadir saat itu langsung diperintahkan untuk melakukan survei terkait lokasi yang akan ditempati sumur bor. Namun, sampai sebulan ini, warga kembali mempertanyakan karena tak ada realisasi dari Pemkot. "Belum ada realisasi," ujar Tekat.(fiq)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved