Berita Malang Hari Ini

Cerita Parenting dari Keluarga Hebat Puguh Founder RSU Wajak Husada Malang, Didik Anak Sesuai Bakat

Cerita parenting dari keluarga hebat Puguh, founder RSU Wajak Husada Malang, didik anak sesuai bakat

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang.COM
Puguh Wiji Pamungkas (kiri), Azzam (tengah), dr. Fitriya Fajar Wati (kanan). Cerita parenting dari keluarga hebat Puguh, founder RSU Wajak Husada Malang, didik anak sesuai bakat 

"Dari kepuasan pelanggan itu, saya mencari apa sih kepuasan pelanggan itu menurut orang-orang hebat di luar sana dan dari situlah saya berani menyampaikan" pungkasnya. 

Azzam mengaku mendapatkan ilmu tersebut dari orang tuanya.

Menilai kemampuan Azzam di usianya yang masih kecil, Puguh menilai setiap generasi berbeda-beda tapi satu hal yang sama adalah keteladanan.

"Keteladanan itu yang saya pikir generasi apapun itu dibutuhkan dalam proses pola asuh" ungkap Puguh. 

"Saya mendorong dia mengerjakan apa yang saya kerjakan. Jadi kalau saya menulis, saya dorong dia untuk menulis, saya suka pidato saya juga dorong untuk ikut" kata Puguh. 

Dari proses itu, Puguh melihat seperti apa ketertarikan Azzam terhadap bidang yang dia pelajari. 

Puguh pun kaget sebab putranya yang masih kecil bisa fokus ikut dalam diskusi orang dewasa atau forum pelatihan yang umumnya membosankan bagi anak-anak. 

Fitriya sendiri menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mencari dan meneliti minat dan bakat anak. 

Sebelum menemukan bakat Azzam di bidang penulisan, Fitriya juga menyodorkan banyak aktivitas lain seperti berenang. 

Akan tetapi Azzam lebih minat di bidang penulisan dan public speaking seperti orang tuanya. 

Pesan dari Fitriya untuk para orang tua agar anak tidak stres dalam belajar dan menggali bakatnya adalah dengan menerapkan pola pendampingan. 

Pola pendampingan yang dimaksud adalah dengan challenge directly care personality, artinya memberi tantangan atau perintah kepada anak, namun diimbangi dengan kepedulian terhadap anak. 

"Kalau kita sudah mencari pola terbaik yang disukai anak, kemudian mencarikan lingkungan yang mendukung proses tumbuh kembang anak" kata Fitriya. 

"Kemudian mengintervensi dalam tanda kutip kita mengarahkan challenge directly care personality" imbuhnya. 

"Jadi kita challenge tapi dalam satu waktu kita care, ayo nak, ini hadiah buat kamu, hari ini kita belajar ibu temenin" lanjutnya. 

"Challenge directly care personality itu akan membuat anak enjoy menikmati proses agar anak tidak stres" tandas Fitriya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved