Berita Malang Hari Ini

Manfaatkan Lahan Tadah Hujan, Dispangtan Tanam Cabai di Lowokwaru dan Kedungkandang

Pemerintah Kota Malang memanfaatkan lahan tadah hujan di Kecamatan Lowokwaru untuk budi daya tanaman cabai.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Ilustrasi tanaman cabai 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang memanfaatkan lahan tadah hujan di Kecamatan Lowokwaru untuk budi daya tanaman cabai. Di Kecamatan Lowokwaru, ada lahan tadah hujan seluas 3 hektare yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan budi daya cabai.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan menyatakan, budi daya cabai tersebut untuk memenuhi kebutuhan komoditas sayuran potensial di Kota Malang, khususnya cabai.

"Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang memiliki dua lokasi sebagai penopang, yaitu di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Kedungkandang. Di dua kecamatan ini ada lahan tadah hujan," ujar Slamet.

Husnan menyadari, hasil panen nantinya diperkirakan tidak bisa memenuhi kebutuhan keseluruhan masyarakat, tetapi diharapkan bisa menekan potensi inflasi yang tinggi. Selama ini, harga cabai ataupun sembako kerap memengaruhi nilai inflasi di Kota Malang.

"Diharapkan berandil menekan angka inflasi. Di Kecamatan Lowokwaru untuk lahan seluas 3 hektare saja, nantinya diperkirakan bisa panen cabai besar hingga 270 kg, sedangkan untuk cabai rawit bisa menghasilkan hingga 50 kg pada luasan lahan 2 hektare," ujarnya.

Hal serupa juga akan dilakukkan di Kecamatan Kedungkandang. Diprediksi, lahan yang berada di Kedungkandang lebih luas dibandingkan Kecamatan Lowokwatu. Slamet menjelaskan, waktu panen di dua tempat tersebut berbeda-beda.

“Untuk musim panen cabai di kedua lokasi tersebut berbeda-beda, karena waktu menanam cabai berbeda-beda waktunya. Di Kecamatan Lowokwaru, masa tanam mulai bulan Oktober hingga November dan panen bisa dilakukan pada awal bulan Desember, namun tidak terlalu banyak,” imbuhnya.

Kalau di Kecamatan Kedungkandang, Slamet menyebutkan masa tanamnya di bulan Oktober-November. Dalam kurun waktu itu termasuk masa menyiapkan lahan, pengolahan lahan, mempersiapkan bibit dan memasang mulsa di sepanjang media tanam. 

“Kemungkinan panen di akhir Desember 2023 atau Januari 2024 nanti, baik cabai besar maupun cabai kecil,” jelasnya. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved