Berita Malang Hari Ini

Inovasi Mahasiswa Fakultas Teknik Unisma, Sepeda Statis Bisa Hasilkan Listrik

Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Islam Malang (Unisma) membuat sepeda statis yang bisa menghasilkan daya listrik dari kayuhannya.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi mencoba sepeda statis yang bisa menghasilkan daya listrik, Rabu (27/12). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Islam Malang (Unisma) membuat sepeda statis yang bisa menghasilkan daya listrik dari kayuhannya.

Sepeda statis ini dipamerkan dalam expo kreativitas dan prestasi mahasiswa di lapangan kampus, Rabu (27/12).

Sepeda ini merupakan hasil kolaborasi dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro dan satu mahasiswa Prodi Teknik Mesin.

Pembuat sepeda, Hilda Afifah mengatakan sepeda tersebut bernama kontrol torsi. Menurutnya, sepeda tersebut berbasis arduino dengan metode Poportional Integral Derivatif (PID) pada sepeda statis.

"Metode PID ini untuk menstabilkan setiap keluaran dan tegangan yang dihasilkan pada kayuhan sepeda," jelas Hilda kepada SURYAMALANG.COM.

Sepeda ini bisa digunakan saat listrik padam. Mahasiswi FT semester 7 tersebut menyebutkan sepeda ini bisa menghasilkan listrik mencapai 220 Volt atau setara lampu rumahan.

Saat sepeda dikayuh, daya listriknya bisa untuk menghidupkan kipas angin, lampu, nge-charge HP, menyalakan TV, dan sebagainya.

Sepeda statis ini sudah ikut Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan mendapat pendanaan pada tahun ini. Tapi, inovasi ini belum lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2023.

Ide membuat sepeda statis ini bermula dari kegelisahan saat listrik mati. "Saat listrik mati, tidak bisa apa-apa. Orang-orang juga malas bergerak (bager) kalau ada pemadaman listrik," imbuhnya.

Akhirnya tiga mahasiswa itu mengembangkan sepeda statis tersebut agar tetap bisa beraktivitas meskipun saat listrik mati. Sepeda itu juga bisa untuk olahraga.

Menurutnya, sepeda ini berfungsi untuk menghasilkan listrik sebagai energi cadangan.

"Sepeda ini masih bisa dikembangkan lagi, misalnya dengan diberi monitor atau tidak menjadi sepeda statis. Tapi karena sudah di Hak Kekayaan Intelektual (HKI) maka perlu didiskusikan lagi jika ingin mengembangkan sepeda ini," imbuhnya.

Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi berharap expo tersebut bisa mengangkat reputasi mahasiswa Unisma dan organisasi mahasiswa.

Menurutnya, selama ini masih banyak mahasiswa Unisma yang belum mengetahui lembaga yang dikelola mahasiswa.

"Expo ini juga bisa menciptakan kompetisi organisasi kemahasiswaan agar bisa merekrut anggota yang banyak," kata Maskuri.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved