Suami Mutilasi Istri

Suami Mengendus Jejak Keberadaan Istri, Setelah Ketemu Langsung Dihabisi dan Dimutilasi di Malang

Suami Mengendus Jejak Keberadaan Istri, Setelah Ketemu Langsung Dihabisi dan Dimutilasi di Malang

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
Kolase @joshuanade
Ni Made Sutarini korban pembunuhan dan mutilasi suaminya di Malang 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Fakta baru kembali diungkap oleh Satreskrim Polresta Malang Kota, terkait kasus pembunuhan dan mutilasi.

Sebelum dibunuh dan dimutilasi, jejak keberadaan korban yang bernama Ni Made Sutarini (55) diburu dan dicari oleh tersangka yang juga suaminya, James Loodewyk Tomatala (61).

Hal tersebut diungkapkan langsung Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto.

"Jadi, korban ini meninggalkan rumah sejak 5 Juli 2023. Hal itu membuat tersangka marah, apalagi tersangka juga menduga korban berselingkuh."

"Padahal dari keterangan saksi anaknya, bahwa korban ini sering mengalami perlakuan kasar serta KDRT dari tersangka. Sehingga, korban ini sudah tidak tahan dan kabur ke rumah keluarganya di Bali," jelasnya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (2/1/2024).

Setelah itu, tersangka memiliki inisiatif mencari jejak keberadaan korban.

"Pada Kamis (28/12/2023), tersangka mencari korban di tempat kerjanya, yaitu di sebuah koperasi yang terletak di Jalan Raden Intan Kota Malang."

"Namun ternyata, korban tidak ada di tempat kerjanya," terangnya.

Kemudian, tersangka mendapat informasi bahwa pada Sabtu (30/12/2023), tempat kerja korban menggelar acara pertemuan bersama (gathering) di Taman Krida Budaya (TKB) Jalan Soekarno Hatta Kota Malang.

"Lalu di Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, tersangka datang ke Taman Krida Budaya dan menemukan keberadaan korban."

"Setelah itu, tersangka mengajak paksa korban pulang ke rumah. Awalnya menolak, namun akhirnya korban menuruti," terangnya.

Dalam perjalanan pulang ke rumah itu, korban dicecar berbagai pertanyaan oleh tersangka.

"Jadi, tersangka ini memiliki prasangka atau dugaan, bahwa korban telah selingkuh atau main serong."

"Tersangka terus menanyai, mulai perjalanan hingga sampai di bagian teras rumah, dan korban disuruh mengaku."

"Karena korban tidak melakukan itu, sehingga korban hanya diam. Hal itu membuat tersangka makin emosi," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved