Advetorial
MD FORHATI dan KAHMI Kota Malang Sukses Gelar Diskusi Publik Perempuan Menuju Parlemen
Majelis Daerah (MD) Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Malang sukses menggelar Diskusi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Majelis Daerah (MD) Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Malang sukses menggelar Diskusi Publik Perempuan Menuju Parlemen, Sabtu (20/1/2024).
Acara di Laluna ini menjadi panggung bagi lima Calon Legislatif (Caleg) perempuan dari berbagai partai untuk berbicara tentang "Perjuangan Politikus Perempuan: Pro Perlindungan Perempuan, Anak, dan Lingkungan Hidup."
Dalam diskusi yang dihadiri oleh Risa Erwina (caleg DPRD Jatim dari Nasdem), Annisa Nur Fitriana (caleg DPRD Kota Malang dari Nasdem), Dihin Widarti (caleg DPRD Kota Malang dari PDIP), Intan Dita Wira D W (caleg DPRD Kota Malang dari PPP), dan Amelia Dwi Marthasari (caleg DPRD Kota Malang dari PKS), Koordinator Presidium MD Forhati Kota Malang, Dr Emma Budi Sulistiarini ST.MT, menekankan pentingnya peran Forhati sebagai organisasi perempuan intelektual.
Organisasi ini berkomitmen mendorong caleg perempuan untuk menduduki perwakilan di daerah maupun provinsi Jawa Timur, bukan sekadar memenuhi kuota.
Emma berharap agar organisasi perempuan bersinergi dan mendukung caleg perempuan untuk benar-benar menjadi pembela hak perempuan, anak, dan lingkungan hidup, bukan hanya memenuhi syarat administrasi.
Koordinator Presidium Kahmi Kota Malang, Luthfi J Kurniawan, menilai tema diskusi memiliki makna mendalam berkaitan dengan kepentingan dan kemaslahatan umat yang diwakili oleh kaum perempuan.
Luthfi menegaskan pentingnya langkah konkret untuk memberikan kontribusi terhadap kemaslahatan masyarakat. Ia menyoroti kurangnya gagasan dalam politik dan menyebutnya sebagai kesalahan kolektif yang perlu diubah oleh cendekia dan intelektual.
Dalam konteks ini, Luthfi menyebut FORHATI sebagai organisasi yang harus memanfaatkan momentum untuk mendorong perubahan di sektor perempuan.

Selain itu, Luthfi menyoroti kurangnya orientasi dalam politik saat ini, di mana seringkali para politisi hanya tampil wajah tanpa ideologi yang jelas. Ia menegaskan perlunya agenda strategis untuk mendukung perubahan di sektor perempuan.
Diskusi ini juga diwarnai oleh pandangan KAHMI yang, meskipun cukup tua organisasinya dibanding dengan Forhati, terus berjuang untuk melanjutkan perjuangan dan ideologi. Luthfi menegaskan pentingnya tidak melupakan niat awal dan fokus pada kemaslahatan umat.
Acara dengan host Immawati, turut menghadirkan pakar Forhati sebagai pengetahuan dan data tentang permasalahan riil, yang sangat berguna bagi caleg Perempuan.
Pakar yang dihadirkan adalah Prof Vina Salviana, sosiolog, Dr Rika Kurniaty SH, pakar HAM, dan Rizki Alfian, pakar lingkungan hidup dan arsitektur lanskap.
Di akhir acara, para caleg perempuan bersama-sama berkomitmen kuat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, anak, dan lingkungan, menjadikan diskusi ini sebagai langkah awal yang diharapkan akan terus dikawal oleh FORHATI dan seluruh elemen masyarakat.
Kualitas Pelayanan Publik di Kota Malang Harus Ditingkatkan |
![]() |
---|
DPRD Kota Malang Selesaikan Ranperda Pertanggung-jawaban Pelaksanaan APBD TA 2023 |
![]() |
---|
GOKIL! Laptop Murah Acer Jadi Andalan Arek Malang di Momen Perjalanan yang ke-25 Tahun |
![]() |
---|
Kawan Lama Group Gelar Aksi Donor Darah di 72 Kota dan Kabupaten di Indonesia |
![]() |
---|
PT Tiga Cahaya Utama Kota Malang Berangkatkan 105 Jamaah Haji |
![]() |
---|