Berita Surabaya Hari Ini
Pelatih Paskibra Bikin Teler Siswi SMK Lalu Menyetubuhi di Hotel Jalan Nginden, Surabaya
Begitu kagetnya saat siswi SMK itu siuman. Tanpa sehelai benang, dia terbaring di samping pelaku. Korban teriak-teriak hingga akhirnya dibantu petugas
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
Begitu kagetnya saat siswi SMK itu siuman. Tanpa sehelai benang, dia terbaring di samping pelaku. Korban teriak-teriak hingga akhirnya dibantu seorang cleaning service untuk keluar dari kamar hotel.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pelatih Paskibra berinisial AA (37), warga Bronggalan Sawah, Surabaya, membuat mabuk anak didiknya yang masih kelas 1 SMK Negeri, kemudian menyetubuhinya.
Peristiwa itu terjadi 12 Januari 2024 lalu. Mulanya, sekira pukul 21.00 WIB, pelaku dan korban janjian bertemu di cafe Pallicio, Jalan Nginden. Setelah cafe tutup, mereka pulang ke rumah masing-masing.
Selang satu hari, pelaku sekira pukul 9.00 WIB mengajak korban kembali di tempat tersebut. Dalihnya untuk membicarakan materi latihan baris-berbaris.
Namun, pelaku saat itu sudah memiliki niat jahat. Ia ingin menyetubuhi korban di hotel yang berada di samping cafe.
Pelaku mulanya memberikan makanan dan minuman untuk korban. Tanpa sepengetahuan korban ternyata minuman itu sudah dicampur dengan minuman keras (miras). Korban yang tak biasa mengonsumsi alkohol, langsung teler.
Pelaku kemudian membawa korban masuk kamar nomor dua lantai I. Korban disetubuhi dalam kondisi tidak sadar.
Begitu kagetnya saat korban siuman. Tanpa sehelai benang, dia terbaring di samping pelaku. Korban teriak-teriak hingga akhirnya dibantu seorang cleaning service untuk keluar dari kamar hotel.

Korban tidak terima dengan perbuatan bejat pelaku. Hari itu juga pelaku dilaporkan ke Mapolrestabes Surabaya.
"Kami sudah lakukan penangkapan kepada pelaku. Dia Paskibra yang terkenal di Surabaya," kata AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan.
Salah seorang pria karyawan hotel yang enggan memberitahu namanya ketika dikonfirmasi membenarkan ada kejadian tersebut. Kasus itu sudah ditangani polisi.
“Pada malam harinya kami didatangi oleh unit PPA Polrestabes Surabaya terkait adanya laporan pencabulan. Awal nya kami tidak tahu bila ada peristiwa itu, dan baru mengetahui saat didatangi polisi,” akui Oki.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.