Berita Surabaya Hari Ini
Lilik Andriyani asal Pasuruan Tidak Menyangka Honda Beat-nya Bisa Kembali
Lilik Andriyani asal Pandaan, Pasuruan, bersyukur motor Honda Beat yang dicuri oleh komplotan maling motor berhasil ditemukan anggota Tim Jatanras.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
Piter mengatakan, kesembilan tersangka itu ditangkap setelah penyidik melakukan pengembangan atas kasus pencurian motor bersenjata tajam yang dilakukan tersangka M.
Setelah dikembangkan, ternyata penyidik berhasil menangkap beberapa tersangka lainnya, yang telah melakukan aksi pencurian sejak tahun 2021 dan namanya telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
Termasuk beberapa orang penadah motor curian. Bahkan, ada tersangka penadah yang berstatus sebagai residivis karena pernah menjalani hukuman penjara atas kasus serupa pada tahun 1999 silam.
"tersangka F, curanmor dan curas tahun 2021 tersangka Y, residivis penadah tahun 1999. tersangka YA, pelaku curanmor dan penadah DPO Polresta Malang," ujarnya.
Para tersangka yang bertindak sebagai eksekutor motor tersebut, melakukan aksi pencuriannya menggunakan sarana alat kunci T.
Setelah berhasil melakukan pencurian, para tersangka eksekutor menjual motor curian tersebut ke beberapa jejaring penadah motor curian.
Harganya, bervariasi, kisaran Rp3-4 juta, khusus untuk motor matik. Sedangkan motor berkapasitas mesin cc besar, dihargai kisaran Rp5-6 juta.
Menurut PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi, para tersangka beraksi selalu mempersenjatai diri dengan senjata tajam; celurit.
Sejauh ini, celurit tersebut hanya digunakan untuk berjaga-jaga tatkala disergap oleh warga terutama untuk menakut-nakuti korbannya.
Teruntuk tersangka M dan F, keduanya pernah beraksi di kawasan Pasuruan, lalu kepergok oleh warga.
Lantas keduanya mengacungkan celurit lalu memainkannya dengan cara menyabet-nyabetkan ke arah warga yang akan melakukan penangkapan.
Kendati keduanya sempat kabur dan buron beberapa bulan. Karena wajah mereka sempat terekam CCTV, alhasil memudahkan penyidik kepolisian melakukan identifikasi profil mereka dan melakukan penangkapan.
"Pengakuannya belum pernah bacok orang. Tapi cuma buat mengancam saja. Yang kami tangani satu ini, disini pakai celurit hanya untuk mengancam ke warga yang berusaha melakukan penangkapan," kata AKP Fauzi.
Namun, para tersangka yang bertindak sebagai eksekutor pencurian motor kerap mengonsumsi sabu sebelum beraksi, agar meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian.
Hal tersebut dibuktikan dari temuan perkakas alat hisab sabu; bong, saat dilakukan penggeledahan di tempat persembunyian tersangka.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.