Bursa Calon Bupati Malang, Nama Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Husni Mubarok Menguat

Terkait jam terbangnya, lanjutnya, Husni tak diragukan.

Selain 'lulusan' Hambalang langsung--sebutan untuk orang yang dekat dengan mantan Danjen Kopasus--Husni punya sederetan jabatan di partai.

Selain ketua DPC, juga Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim. Dan, yang mentereng adalah dia itu juga Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Kedisiplinan. "Kalau nggak punya jam terbang yang mumpuni, kan nggak mungkin partai mempercayainya seperti itu," ungkapnya.

Bagaimana dengan Wahyu Hidayat? Zia'ul Haq, menyarankan agar mantan Kadis Cipta Karya Pemkab Malang itu sebaiknya berlaga di Pilwali Kota Malang saja.

Sebab, informasinya nama dia sudah cukup kuat, bahkan bisa dibilang sudah berada diurutan pertama di antara kompetitor cawali lainnya. 

Husni sendiri ditanya terkait hal itu, mengaku sudah banyak orang yang mendesaknya seperti itu. Malah ia dengan berkelakar mengaku sudah punya tagline Malang Mubarok (barokah).

"Tak ada kata lain, kecuali siap jika partai menugaskan, apalagi mesin partai kami belum dingin tapi masih panas (paska pilpres dan pileg kemarin)," tandasnya.

Beda lagi dengan PDIP. Meski muncul wacana cabup dari kalangan milineal namun PDIP sepertinya kurang tertarik karena tetap mewacanakan seperti yang diusulkan para ketua PAC.

"Usulan dari grassroots (ranting dan PAC), PDIP harus mengusung kadernya sendiri, bukan cabup drop-dropan dari orang luar," ungkap Suyanto, Ketua PAC PDIP Kepanjen.

Menurut Suyanto, di antaranya, Darmadi, anggota dewan empat periode dari PDIP, yang saat ini jadi ketua dewan Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, Wakil Bupati Malang, yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang.

Dan, satu lagi adalah Sri Untari Bisowarno, anggota dewan Propinsi empat periode, yang juga sekretaris DPD PDIP Jatim. "Ibaratnya, wacana mengusung tiga kader asli partai kami itu sudah harga mati," ujar politisi senior PDIP ini.