Berita Malang Hari Ini

UPDATE Pembunuhan di Dampit Malang : Dendam 4 Tahun, Mariono Aniaya Satip Pakai Kayu Hingga Tewas

UPDATE Pembunuhan di Dampit Malang : Dendam 4 Tahun, Mariono Aniaya Satip Pakai Kayu Hingga Tewas

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luluul Isnainiyah
Kasi Kesra Desa Majangtengah, Mujiono, saat menunjukkan TKP penganiayaan di Makam Mbah Kandang, Kabupaten Malang, Senin (29/4/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Mariono (57) diduga sudah memiliki dendam sejak lama dengan Satip (74). Dendam tersebut berujung penganiayaan terhadap Satip hingga meninggal dunia.

Peristiwa yang terjadi di Makam Mbah Kandang, Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, kemarin Minggu (28/4/204) sempat menggegerkan warga setempat.

Pasalnya, usai menganiaya Satip, Mariono memberitahukan kejadian tersebut kepada warga.

Bahkan, informasi tersebut sampai ke telinga Mujiono, Kepala Seksi Kesejahteraan (Kesra) Desa Majangtengah.

Mujiono menjadi orang pertama yang menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan informasi.

"Pas itu saya posisinya desa sebelah, saya ditelpon warga. Pak Satip di Mbah Kandang, tak tau mati apa hidup," kata Mujiono saat ditemui SURYAMALANG.COM, di Kantor Desa Majangtengah, Senin (28/4/2024).

Usai mendapatkan telepon, Mujiono bergegas menuju ke Makam Mbah Kandang. Setibanya di TKP, ia melihat korban dalam keadaan tersungkur dan bersimbah darah.

Baca juga: Lansia di Dampit Malang Tewas Dihajar Pakai Kayu, Pelaku Sempat Umumkan ke Warga Atas Perbuatannya

Ia menceritakan, kondisi makam saat itu sepi. Tak ada seorang pun. Karena memang saat itu hari mulai petang, kisaran pukul 17.30 WIB.

Bahkan, Mujiono merasa takut bila mana tersangka masih ada di sekitar lokasi kejadian.

"Karena takut, saya langsung telpon Pak Kades, Pak Danramil, Muspika. Saya di situ pas magrib, saya takut tersangka masih di situ," terangnya.

Tak berselang lama, warga mulai berdatangan. Dengan kondisi yang gelap, Mujiono menuturkan korban masih bernyawa.

Namun, di bagian kepala terdapat luka yang mengeluarkan banyak darah. Yakni di bagian dahi, pelipis sebelah kanan, dan bibir.

Tak berselang lama, petugas kepolisian dan Puskesmas Pamotan tiba di lokasi kejadian. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan.

Namun, nyawa korban tak tertolong. Sehingga ia dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Mujiono menerangkan, penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku dengan korban bukan tanpa alasan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved