Berita Blitar Hari Ini

Kehidupan dan Pendapatan Rata-rata Para Perajin Gerabah di Dusun Precet, Kademangan, Blitar

Dusun Precet, Desa Plumpungrejo Kecamatan Kademangan, bisa dibilang satu-satunya sentral kerajinan gerabah tanah liat di Kabupaten Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yuli A
samsul hadi
Pasangan suami istri (pasutri), Muhtaromin (45) dan Dewi Laila (39), sedang memproduksi kerajinan gerabah cuwo kelinci di rumahnya,Dusun Precet, Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Rabu (8/5/2024). 

Muhtaromin mulai fokus menjadi perajin gerabah sebenarnya belum lama, mulai 2019. Sebelumnya, ia bersama keluarga sempat merantau menjadi tukang potong rambut di Bali.

Ia dan keluarga merantau di Bali sejak 2012 sampai 2018. Setelah pulang merantau, Muhtaromin dan istri memutuskan fokus menjadi perajin gerabah.

"Tapi, saya dan istri sejak dulu sudah bisa membuat kerajinan gerabah. Rata-rata warga di sini bisa membuat kerajinan gerabah, itu sudah turunan dari leluhur. Orang tua dan mbah-mbah saya dulu juga perajin gerabah," katanya.

Ketika memutuskan menjadi perajin gerabah, Muhtaromin langsung fokus membuat tempat makan kelinci. Karena, warga di Dusun Precet masih belum ada yang membuat gerabah tempat makan kelinci.

Mayoritas warga di Dusun Precet membuat kerajinan gerabah peralatan dapur seperti mangkok, kuali, piring dan wajan serta pot bunga.

Muhtaromin bercerita awal mula memproduksi gerabah tempat makan kelinci juga tidak semulus bayangannya.

Ia pernah mengalami produksi gerabah tempat makan kelinci miliknya tidak laku selama 6 bulan di awal-awal produksi.

Tapi, Muhtaromin tidak berhenti memproduksi gerabah tempat makan kelinci.

"Ketika terjadi pandemi, gerabah tempat makan kelinci baru laris terjual. Malah, saya sampai kewalahan melayani pesanan, banyak yang saya tolak," katanya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang mulai masuk di Indonesia pada 2020 memang menjadi puncak panen bagi perajin gerabah di Dusun Precet, Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan.

Permintaan kerajinan gerabah terutama pot bunga dan tempat makan kelinci naik berlipat-lipat ketika pandemi.

Bahkan, hampir semua perajin gerabah di Dusun Precet untuk sementara memproduksi pot bunga karena saking banyaknya permintaan dari pelanggan ketika pandemi.

Kerajinan gerabah tempat makan kelinci milik Muhtaromin juga meningkat sekitar 700 persen ketika pandemi.

"Karena, waktu pandemi, orang dilarang keluar rumah, akhirnya cari kesibukan di rumah dengan menanam bunga dan memelihara hewan," katanya.

Sekarang, kondisi kerajinan gerabah di Dusun Precet, Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan, kembali normal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved