Berita Viral

Curhat Istri Sopir Bus SMK Lingga Kencana Usai Suaminya Jadi Tersangka, Takut Anak Putus Kuliah

Begini curhat istri sopir bus SMK Lingga Kencana usai suaminya ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan maut di Subang.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Curhat Istri Sopir Bus SMK Lingga Kencana Usai Suaminya Jadi tersangka, Takut Anak Putus Kuliah 

Penyebab Kecelakaan

Pihak kepolisian mengungkapkan penyebab kecelakaan bus Putera Fajar.

Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo mengatakan, penyebab utama kecelakaan itu karena kegagalan fungsi pada sistem pengereman bus.

"Kita akan terus lakukan pendalam dan pemeriksaan dalam kasus kecelakaan maut tersebut termasuk melakukan pemeriksaan terhadap pemilik PO Bus, karena ditemukan fakta tak perpanjang uji KIR, serta fakta lainnya seperti perubahan badan bus dari bus biasa menjadi jetbus atau high decker," kata dia.

Baca juga: Kasihan Istri Pilu Subandi 2 Testis Diangkat Saat Operasi Prostat, Nangis Datangi RSUD Bangil

Sempat Minta Maaf

Sopir bus Sadira sempat terjepit bodi bus dan akhirnya ia bisa dievakuasi dalam kondisi terluka.

Sadira kemudian dilarikan ke RSUD Subang untuk mendapatkan perawatan.

Dengan kondisi terluka karena tergencet bus, pria paruh baya itu berulang kali meminta maaf.

”Mohon maafkan saya untuk yang telah meninggal dan terluka pada saat saya bawa (bus). Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucapnya.

Ia bercerita kecelakaan tersebut berawal saar rem bus tidak berfungsi. Kendaraan pun melaju tak terkendali di jalan yang menurun. Sadira mengaku mencari jalur penyelamat, tapi tak menemukannya.

Hingga akhirnya dia memutuskan membanting setir ke kanan dengan alasan menghindari jatuhnya korban lebih banyak.

"Dalam pemikiran saya, kalau saya teruskan melalui jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya punya inisiatif harus dibuang (banting setir)," ungkapnya.
Keputusan tersebut juga diambil dengan harapan laju busnya terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di depannya.

"Di depan saya ada tiang listrik, agar kendaraan bus itu berhenti, terpaksa saya putar ke kanan dan setelah itu saya sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi," tutur dia.

Keputusan Sadira trenyata menewaskan sembilan siswa, 1 guru dan juga seorang pengendara mobil serta ada puluhan orang yang terluka.

”Saya minta maaf,” tandasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved