Berita Kota Batu Hari Ini
Herbarium Karya Perempuan Kota Batu Paling Banyak Terjual ke Jogja
Preserved flower merupakan bunga yang diawetkan untuk menjaga keindahan dan keaslian bunga
Penulis: Dya Ayu | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, BATU - Berangkat dari kegemaran dan tempat tinggal yang banyak ditanami bunga-bunga, di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Laili Nur Hidayah wanita berusia 25 tahun, berhasil merintis usahanya membuat dan menjual ‘Preserved flower’ atau herbarium.
Preserved flower merupakan bunga yang diawetkan untuk menjaga keindahan dan keaslian bunga. Sehingga dapat dijadikan kerajinan dan juga pajangan yang indah.
Laili sapaan akrabnya menuturkan, telah menekuni usaha membuat herbarium sejak tahun 2019 lalu hingga akhirnya berhasil memperoleh pundi-pundi uang jutaan rupiah tiap bulannya.
“Dulunya itu saya memulai sejak tahun 2019 karena saya lihat di Kota Batu banyak sekali jenis bunga dan saya lihat sayang kalau bunga cuma dibuat 1-2 hari saja sudah layu dan dibuang, seperti bunga untuk wisuda dan dekorasi. Akhirnya saya berpikir bagaimana agar bunga bisa awet terus dan tetap bagus warnanya meskipun sudah kering,” kata Laili saat ditemui di stand pamerannya dalam kegiatan Bisnis Festival 2024 di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Selasa (28/5/2024).
Tinggal di daerah yang banyak ditanami bunga hingga ada tempat wisata petik bunga, membuat Laili akrab dengan jenis-jenis bunga yang ada di Kota Batu. Hal itu membuatnya tertarik untuk membuat kerajinan herbarium. Ia mulai mencari referensi pembuatan herbarium di media sosial hingga akhirnya ia menemukan satu akun pembuatan dan menjual herbarium dari Jogja.
“Awalnya saya coba-coba untuk mengetahui bunga apa saja yang ketika dikeringkan warnanya tetap bagus, karena ternyata tidak semua bunga bisa dikeringkan. Setelah coba-coba hampir setahun akhirnya tahu bunga apa saja yang ketika dikeringkan tidak pudar warnanya dan saya tanam sendiri,” ujarnya.
Ia tak menyangka dari yang awalnya hanya coba-coba dan menirukan cara pembuatan kerajinan bunga kering, akhirnya ia dihubungi langsung oleh akun tersebut dan kini Laili menjadi salah satu suplayer akun penyedia kerajinan herbarium asal Jogja tersebut.
“Sebelum punya usaha ini saya sering lihat atau terinspirasi dari salah satu akun yang ada di Jogja bikin seperti ini lebih dulu dibanding saya. Saya suka lihat dan niru, setahun berjalan akun tersebut menghubungi saya dan sekarang saya jadi suplayer akun tersebut. Jadi saya sering dapat permintaan dari sana,” terangnya.
Perlu waktu sekitar satu tahun bagi Laili untuk bisa membuat kerajinan dari bunga kering ini. Ia pernah mengalami trial eror selama setahun dan mencoba banyak jenis bunga sebelum mengetahui bunga apa saja yang dapat dijadikan herbarium.
“Dari coba-coba sampai bisa berhasil itu satu tahun masa trial eror. Yang sudah dicoba saat trial eror itu sekitar 50 jenis bunga. Yang berhasil cuma 10 bunga. Jenis bunga yang bisa dibuat kerajinan ini seperti Bunga Cosmos, Bunga Hortensia, Daun Pakis, daun bunga mawar, bunga wortel, kalau bunga anggrek, mawar itu sebenarnya bisa tapi caranya atau metodenya beda. Harus di mix,” jelasnya.
Untuk proses pembuatannya, setiap karya memerlukan waktu hingga 3 minggu. Itu mulai dari petik bunganya hingga mengeringkan.
“Sulit dan lama, dipetik kemudian ditekan dan ditunggu sampai dua minggu. Setelah itu seminggu pengawetan pakai silica gel biar mencegah jamur, baru bisa dipack dan dijual,” beber wanita Lulusan Universitas Negeri Malang jurusan Seni Rupa itu.
Kini sudah lebih dari 6000 pack herbarium hasil karyanya terjual di platform belanja online dengan harga mulai Rp 10 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Untuk permintaan paling banyak jenis bunga cosmos karena memiliki warna yang indah dan bermacam-macam, orange, putih, kuning dan ungu.
“Hasilnya alhamdulillah, permintaan dari Jogja itu paling banyak. Jutaan per bulannya,” pungkasnya.
| Terkait Kenaikan UMK Tahun 2025, Begini Komentar Ketua PHRI Kota Batu |
|
|---|
| Segini Nilai UMK Kota Batu Jika Mengacu pada Kenaikan 6,5 Persen |
|
|---|
| Soal Gempa Megathrust, Begini Kata Pihak BPBD Kota Batu |
|
|---|
| Pengurus Askot PSSI Kota Batu Mundur Berjamaah, Ganis Rumpoko Nyatakan Segera Gelar KLB |
|
|---|
| Harga Apel Tak Lagi Bagus, Kaum Tani di Kota Batu Beralih Tanam Jeruk dan Sayur-mayur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.